April 20, 2024

Pada awal Maret 2016 yang lalu, Google telah meluncurkan sebuah kursus pemrograman Android gratis bernama Indonesia Android Kejar. Program yang diikuti oleh 2.500 peserta tersebut diakhiri dengan sebuah hackathon yang berlangsung pada tanggal 25 hingga 26 Mei 2016 kemarin.

Hackathon tersebut diikuti oleh 100 orang yang dipilih dari peserta program Indonesia Android Kejar. Mereka terbagi ke dalam 31 tim yang berisi dua hingga empat anggota, dan diharapkan bisa membuat aplikasi yang bermanfaat bagi dunia pendidikan di Indonesia. Berikut ini adalah 15 aplikasi terbaik yang dibuat dalam Hackathon tersebut.

1. The Alphabet

Teknologi Augmented Reality | IlustrasiAplikasi The Alphabet berusaha menghadirkan permainan edukasi untuk anak-anak dengan memanfaatkan teknologi Augmented Reality (AR). Sebelum menggunakan aplikasi ini, kamu harus menyusun sebuah kartu alfabet di atas meja agar membentuk sebuah kata. Apabila kamu menyusun kata “KUDA” misalnya, maka kamu bisa melihat animasi kuda saat mengarahkan kamera smartphone ke kata tersebut.

2. Teras

Teras adalah aplikasi yang bisa menjembatani komunikasi antara orang tua dengan guru di sekolah. Dengan aplikasi ini, para orang tua yang tidak sempat berkomunikasi dengan sang anak di rumah, bisa tetap mengetahui absensi dan perkembangan nilai anaknya.

3. Bisindo

Contoh Bahasa Isyarat | Ilustrasi

Dengan aplikasi Bisindo, kamu bisa mempelajari bahasa isyarat untuk berkomunikasi dengan para penyandang disabilitas. Aplikasi ini bisa menampilkan video bahasa isyarat untuk setiap kata dalam Bahasa Indonesia yang kamu berikan.

4. TeachAsk

Aplikasi TeachAsk berusaha mengatasi masalah yang biasa kamu hadapi saat mencari seorang guru privat. Dengan aplikasi ini, kamu bisa memesan jasa guru privat yang lokasinya berada di dekat kamu.

5. Guruku

Mirip dengan TeachAsk, Guruku juga bisa menghadirkan guru les yang berkualitas, kapan pun kamu membutuhkannya. Guruku juga telah dilengkapi dengan peta yang bisa menunjukkan guru-guru les yang lokasinya dekat dengan kamu.

6. Sciotalk

Aplikasi ScioTalk bisa menjadi teman virtual bagi anak-anak kecil ini. ScioTalk adalah aplikasi yang bisa menjadi sahabat virtual bagi anak-anak. Ia bisa menjawab semua pertanyaan yang kamu berikan, terutama yang berhubungan dengan pendidikan.

7. Smart Donasi

Aplikasi Smart Donasi adalah sebuah platform crowdfunding untuk mendanai para pelajar yang butuh biaya pendidikan, biaya riset, atau beasiswa. Aplikasi ini juga bisa dimanfaatkan oleh para perusahaan yang ingin menyalurkan dana CSR mereka.

8. Simon

Dengan aplikasi Simon, para orang tua bisa memeriksa lokasi anaknya berada. Dengan begitu, mereka bisa mengetahui apakah si anak benar-benar hadir di sekolah, atau membolos ke mal maupun tempat-tempat lainnya.

9. Diary Academy

Diary Academy adalah aplikasi yang ingin menghadirkan konsep baru dalam kegiatan belajar mengajar. Dengan aplikasi ini, seorang guru bisa membagi materi pelajaran secara online kepada para murid. Sebaliknya, seorang murid juga bisa membuat sebuah materi untuk dipelajari rekan-rekannya sesama siswa.

10. Cobrand Co

Dibuat oleh dua pelajar bernama Linux (13 tahun) dan Hanif (14 tahun), Cobrand Co berusaha memudahkan masyarakat yang ingin belajar bagaimana cara membangun bisnis yang baik. Materi belajar mereka sajikan dalam bentuk kuis, yang memungkinkan para pengguna untuk mendapat hadiah jika menjawabnya dengan benar.

11. BAE

Tampilan Aplikasi Duolingo | ScreenshotDuolingo, aplikasi yang menjadi inspirasi pembuatan aplikasi BAE. Aplikasi BAE berusaha memudahkan kamu yang ingin belajar bahasa daerah dengan mudah dan menyenangkan. Secara fungsi, aplikasi ini sangat mirip dengan aplikasi untuk belajar bahasa asing Duolingo.

12. CariKelas

CariKelas diklaim sebagai perpaduan antara RuangGuru dan GO-JEK. Seorang pelajar bisa memesan seorang guru les kapanpun mereka mau, persis seperti ketika memesan GO-JEK.

13. Let’s Tutor

Tak jauh berbeda dengan aplikasi-aplikasi pencarian guru lain di Hackathon ini, Let’s Tutor juga berusaha memudahkan kamu untuk mencari pengajar. Para sarjana yang belum mendapat pekerjaan diharapkan bisa memanfaatkan aplikasi ini untuk mencari penghasilan.

14. Boonting

Aplikasi Boonting berusaha membantu kamu yang ingin mencari buku tertentu. Mereka akan berusaha mendata koleksi buku yang dimiliki oleh berbagai toko buku, agar bisa dilihat oleh pengguna Boonting.

15. Alterdev

Aplikasi AlterDev lahir dari fenomena kurangnya jumlah developer yang berkualitas di Indonesia. Karena itu, AlterDev berniat menghadirkan materi untuk belajar pemrograman secara gratis. Pengguna nantinya hanya perlu membayar ketika mereka telah diterima bekerja di sebuah perusahaan teknologi.

About Author