April 24, 2024

Kepopuleran aplikasi chatting ternyata bukan hanya terjadi di Indonesia. Fakta ini dipaparkan Riku Salminen, CEO Jongla, pada konferensi pers hari ini (26/10). Kondisi ini mendorong para penyedia aplikasi chatting kini makin bersaing ketat menghadirkan fitur untuk semakin menarik minat pengguna baru.

Salah satunya adalah Jongla, yang memperkenalkan fitur Open Jongla. Fitur ini memungkinkan para pengguna Jongla mengirim pesan kepada seluruh temannya yang belum menggunakan aplikasi ini. Lebih jauh Riku menambahkan:

Fitur ini memutus hambatan utama bagi para pengguna aplikasi chatting tanpa batasan. Sehingga bagi nama yang terdapat di dalam kontak pengguna dapat langsung menerima pesan meski tidak memiliki aplikasi Jongla.

Ia menambahkan bahwa pengguna non-Jongla akan menerima pesan melalui SMS yang berisi karakter pesan dari pengguna Jongla dengan link yang dapat dibuka di browser apapun. Setelah itu mereka dapat berkomunikasi melalui laman tersebut.  fitur-open-jongla-terbaruPengaplikasian fitur baru itu diklaim Riku menaikkan jumlah pengguna baru sebesar 25 persen dan menaikkan kuota percakapan aktif Jongla hingga 10 persen per harinya. Meski begitu, Jongla memberlakukan pembatasan kuota sampai 100 pesan per bulan dari setiap chat sebanyak lima kali berbalas pesan dengan non-user.

“Setiap percakapan di antara pengguna dan non-pengguna Jongla dapat dilakukan sebanyak lima kali bertukar pesan. Pembatasan ini dilakukan untuk menggiring non-pengguna mengunduh aplikasi Jongla,” tambahnya.

Pesaing-Whatsapp-Akan-Rilis-di-Indonesia-yaitu-“Jongla”Asia jadi pengguna terbesar

Terkait jumlah pengguna, Riku hanya mau membuka bahwa negara dengan pengguna terbanyak adalah Turki yang menyumbang 14 persen, sedangkan Indonesia hanya menyumbang lima persen dari pengguna Jongla di seluruh dunia.

Riku juga mengatakan bahwa Jongla tidak menyangka pengguna terbesar dengan total 68 persen berada di Asia. Lalu sisanya tersebar di Amerika Utara sebesar tujuh persen dan Amerika Selatan 14 persen. Sayangnya Riku enggan menyebut jumlah pasti pengguna Jongla di seluruh dunia.

Pembaruan yang dilakukan Jongla diharapkan dapat menaikkan lebih dari 1 juta pengguna di Indonesia hingga 2016 mendatang. Meski bersifat “open”, Riku memastikan bahwa aplikasi Jongla tetap mengedepankan fitur keamanan.

jongla_promo_all_platforms1Hemat ruang penyimpanan

Karakter pengguna smartphone di dalam negeri khususnya kalangan muda dinilai Riku senang mencoba berbagai aplikasi baru. Di sisi lain, Jongla juga menawarkan aplikasi chatting dengan ukuran kecil, hanya 1,8 MB saja. Bandingkan dengan aplikasi chatting lain, Line misalnya, yang mencapai ukuran 489 MB – dengan banyaknya pilihan stiker di dalamnya.

Selain minim ukuran, Jongla juga menawarkan fitur lainnya, seperti Candy Sound. Fitur tersebut memungkinkan pengguna merekam suara dan mengubahnya menjadi pilihan suara yang menghibur. Meski telah memiliki berbagai fitur, Riku mengatakan akan tetap memperbarui fitur-fitur lainnya hingga awal tahun mendatang.

Sebagai tambahan informasi, Jongla merupakan aplikasi dari perusahaan asal Finlandia yang berdiri sejak 2009. Jongla masuk ke Indonesia pada 2014 lalu dengan menggandeng operator telekomunikasi XL. Kemudian demi menambah pengguna, mereka juga menghadirkan stiker tokoh pewayangan, Punakawan.

Sedangkan untuk monetisasi, Riku mengatakan bahwa ada tiga cara yang mereka tempuh. Pertama adalah in-app purchase berbagai konten, termasuk stiker. Kedua adalah kategori Shopping yang diisi berbagai vendor produk online layaknya e-commerce. Terakhir adalah Channel dengan menggandeng para media dan vendor lainnya dalam berpromosi sekaligus sebagai portal informasi.

About Author