April 19, 2024

Layanan transportasi berbasis aplikasi online Uber resmi mengumumkan kerja sama mereka dengan layanan informasi transportasi Trafi. Berkat kerja sama tersebut, para pengguna di tanah air kini bisa menemukan berbagai layanan Uber, mulai dari UberX, UberBlack, hingga UberMotor, sebagai alternatif transportasi.

Berdiri di Lithuania pada tahun 2013 silam, Trafi hadir di tanah air sejak Mei 2016 yang lalu. “Sebelumnya, kami juga telah menjalin kerja sama serupa di Lithuania, yang merupakan negara asal kami,” ujar Dimas Dwilasetio, Country Manager Trafi di Indonesia.

Terintegrasi dengan informasi angkutan umum lain

Trafi merupakan aplikasi mobile yang bisa menampilkan berbagai pilihan angkutan umum untuk berpindah dari satu tempat ke tempat lain di Jakarta, mulai dari Mikrolet, Kopaja, bus TransJakarta, hingga kereta (Commuter Line). Mereka bahkan bisa menampilkan posisi bus TransJakarta dan Commuter Line secara real time.

Trafi Uber | Screenshot

Berkat kerja sama dengan Uber, mereka kini bisa menampilkan layanan milik startup asal Amerika Serikat tersebut untuk melengkapi berbagai moda transportasi yang telah ada sebelumnya. Sebagai contoh, apabila kamu ingin bepergian dari daerah Sudirman ke Bintaro di Jakarta, maka kamu bisa menggunakan kereta hingga stasiun Pondok Ranji dan melanjutkan perjalanan dengan UberMotor.

Bisa pesan layanan Uber langsung dari Trafi

Trafi bahkan bisa memberikan perkiraan waktu dan biaya yang harus kamu bayar, serta bisa diakses tanpa koneksi internet (offline). Mereka pun menyediakan sebuah tombol yang memungkinkan kamu untuk langsung memesan Uber dari aplikasi tersebut.

read also
Hal ini sekilas serupa dengan fitur pemesanan Uber yang kini juga telah tersedia di aplikasi peta Google Maps. Namun di Google Maps, kamu tidak bisa memilih kombinasi transportasi, seperti Uber dengan kereta, atau Uber dengan bus TransJakarta. Sayangnya, Trafi belum bisa menampilkan layanan transportasi online lain seperti GO-JEK dan Grab di dalam aplikasi mereka.

Baru tersedia di Jabodetabek

Hingga saat ini, Trafi mengaku baru mempunyai kurang dari sepuluh karyawan di tanah air. Mayoritas dari karyawan tersebut bertugas untuk mengumpulkan data rute angkutan umum di Jabodetabek, serta mengelola komunitas pengguna mereka. Dimas pun mengaku kalau pihaknya belum melakukan monetisasi hingga saat ini.

“Di setiap negara, kami melakukan monetisasi dengan cara yang berbeda-beda, tergantung pada kondisi pasar di negara tersebut. Tapi yang pasti, kami tidak akan mencari pendapatan dengan cara menampilkan iklan,” jelas Dimas.

Hingga saat ini, Trafi mengaku masih fokus ke pasar Jabodetabek, dan baru akan melebarkan bisnis ke kota lain pada tahun depan. Di tanah air sendiri sebenarnya telah ada beberapa aplikasi yang serupa dengan mereka, seperti Apaja dan Moovit.

Ini bukanlah kali pertama Uber menghadirkan fitur pemesanan layanan mereka di aplikasi lain. Sebelumnya, layanan mereka pun telah bisa dipesan lewat Google Maps dan aplikasi chat LINE. Menarik untuk ditunggu apakah kerja sama ini nantinya bisa mendongkrak jumlah pengguna mereka di tanah air.

Sumber: Tech in Asia

About Author