December 4, 2024

Grab dan Sejasa.com meresmikan layanan Clean & Fix untuk memesan jasa reparasi alat dan perawatan rumah di dalam aplikasi Grab. Layanan ini adalah realisasi Sejasa yang terpilih sebagai salah satu lulusan terbaik Grab Velocity Ventures batch pertama.

Country Manager Sejasa Anthony Wijaya, Co-Founder dan CEO Recommend Group Jes Min Lua, dan Executive Director Grab Indonesia Ongki Kurniawan dalam peresmian Clean & Fix / DailySocial

Executive Director Grab Indonesia Ongki Kurniawan mengatakan, Clean & Fix adalah hasil hipotesis yang dilakukan Grab setelah pilot project dengan Sejasa pada Desember 2018. Sebelum Clean & Fix resmi hadir, Grab memasukkan Sejasa dalam bentuk widget di laman utama aplikasi Grab.

Di situ, pengguna Grab bisa memesan layanan Sejasa lewat in-app Grab. Setelah pembelajaran selama empat minggu, untuk testing awal di Jabodetabek saja, terjadi peningkatan transaksi antara 50%-70%. Data-data yang masuk menjadi insight yang menguatkan Grab sampai akhirnya meresmikan Clean & Fix sebagai layanan berbentuk tile.

“Dari angka itu, artinya ada demand yang besar dan hipotesis kita proven. Memang ada gap waktu untuk persiapannya, dari akhirnya pada awal tahun ini sampai sekarang baru bisa diresmikan karena kita ingin persiapkan pengalaman yang lebih sempurna,” terang Ongki, Selasa (10/9).

Di layanan ini, Grab hanya fokus menyediakan jasa-jasa yang berhubungan dengan reparasi dan perawatan rumah yang ada di Sejasa. Sementara, Sejasa sendiri punya layanan lebih dari 100 jenis jasa dari 50 kategori, mulai dari kontraktor, desainer interior, tukang ledeng, hingga teknisi AC.

Pembeda lainnya terletak di metode pembayarannya yang sudah terhubung dengan Ovo ketika memesan lewat Grab. Sebelumnya, Sejasa hanya menyediakan pembayaran dengan uang tunai saja. Jaminan lainnya, Sejasa menjanjikan penyedia jasa terverifikasi, respons yang cepat kurang dari 1 jam, harga yang sudah terstandar, dan garansi layanan 30 hari.

Country Manager Sejasa Anthony Wijaya menambahkan untuk tahap awal Clean & Fix baru tersedia di area Jabodetabek dengan tiga layanan, yakni servis AC, mesin cuci, dan kulkas. Pada Oktober mendatang, area cakupan akan diperluas ke Bandung dan Surabaya.

“Kita mau arahkan mulai masuk ke layanan perawatan rumah untuk melengkapi scoop Clean & Fix. Dalam waktu dekat kita akan menambah jasa pertukangan, tukang ledeng, dan jasa cat rumah,” ujar Anthony.

Secara paralel, Clean & Fix tidak hanya hadir untuk pengguna Grab di Indonesia. Pihak Sejasa tengah mempersiapkan layanan ini untuk digulirkan ke negara lain tempat mereka beroperasi. Di Asia Tenggara, Sejasa berada di bawah naungan Recommend Group yang juga hadir di Malaysia (Recommend.my) dan Thailand (Helpdee.com).

“Mungkin dalam akhir tahun ini atau paling lambat tahun depan, Clean & Fix sudah bisa hadir di mana kami beroperasi atau Grab beroperasi,” tambah Co-Founder dan CEO Recommend Group Jes Min Lua.

Secara keseluruhan Sejasa mengklaim telah merangkul lebih dari 40 ribu penyedia jasa dan 500 ribu pelanggan. Hampir 70% dari total bisnis Sejasa datang dari Indonesia, begitupun untuk karyawan Sejasa.

Anthony menyebut masuknya Sejasa dalam ekosistem Grab diharapkan dapat mempercepat realisasi perusahaan yang ingin memberdayakan 100 ribu UMKM di Indonesia.

Perkembangan Grab Velocity Ventures Batch Kedua

Peresmian layanan sebenarnya merupakan bentuk komitmen Grab sebagai super app, dengan menyediakan API untuk para mitra startup yang ingin masuk ke dalam ekosistem Grab. Grab Velocity Ventures (GVV) itu sendiri adalah salah satu cara mencari mitra tersebut.

Dalam GVV batch pertama, Grab sudah lebih dahulu mengumumkan layanan pemesanan tiket bioskop dengan menggandeng BookMyShow. Resmi masuknya Sejasa ke dalam aplikasi Grab, menuntaskan perjalanan Grab untuk GVV pada batch ini.

Ongki menjelaskan, GVV sudah masuk batch kedua dan sekarang ini sudah mulai pilot project di ekosistem Grab, mengingat sudah mulai memasuki masa akhir program. Ada yang langsung masuk ke aplikasi Grab dan Kudo, tergantung fokus bisnis mereka.

Kalau lebih cenderung ke B2B atau B2B2C akan diarahkan ke Kudo, contohnya adalah Pergiumroh, Qoala, dan Tanihub. Sementara, peserta yang langsung B2C masuk Grab adalah Sayurbox dalam bentuk widget, persis seperti yang BookMyShow dan Sejasa lalui. Seluruh peserta sedang uji coba model bisnis mereka, apakah benar tidak ada permintaan, dan relevan dengan pengguna Grab.

“Persis seperti tahun lalu, semua peserta GVV sedang kita berikan kesempatan untuk pilot project di ekosistem Grab atau Kudo. Dari seluruh tes itu apakah hasilnya signifikan atau tidak. Apabila ini proven, baru kita berani untuk perkenalkan sebagai real feature dan harapannya mereka bisa scale up bisnis lebih cepat.”

Layanan lainnya yang bakal segera hadir dan menggandeng pihak ketiga adalah Health. Hanya saja, menurut Ongki, sedikit molor dari rencana peresmian jadi kuartal IV/2019. Awalnya direncanakan bakal hadir pada Agustus 2019.

Fitur yang disediakan untuk tahap pertama adalah telemedicine, memungkinkan pengguna untuk konsultasi secara online dengan dokter. Sayang, Ongki masih enggan membeberkan mitra yang bakal digaet untuk ini.

Grab sendiri telah bermitra dengan Kalbe dan Ping An untuk mendorong ketersediaan layanan kesehatan di platform-nya tahun ini.

Sumber: Daily Social

About Author