Pada tanggal 5 September 2017, marketplace layanan jasa Seekmi mengumumkan tiga layanan terbarunya yakni perbaikan peralatan elektronik, tukang, dan pengerjaan ledeng atau saluran air. Menurut Founder & CEO Seekmi, Clarissa Leung, deretan layanan yang disediakan Seekmi ini akan membantu urusan rumah tangga pelaku bisnis kecil maupun menengah. Sebagai contoh, ketika lemari es mengalami kerusakan, mayoritas orang Indonesia bergantung pada rekomendasi teman atau keluarga mereka untuk menemukan penyedia jasa reparasi. Metode ini dinilai tidak efisien untuk menemukan teknisi yang tepat.
“Tiga layanan baru Seekmi akan mempermudah masyarakat Indonesia untuk mengurus keluarga maupun orang yang mereka sayangi. Dengan enam layanan kami yakni jasa laundry, jasa pembersihan, servis AC, perbaikan produk elektronik, tukang harian, dan tukang leding, Seekmi menawarkan aplikasi home care lengkap yang akan membantu masyarakat Indonesia menghemat waktu, uang, dan stres,” ujar Leung dalam siaran pers yang diterima Tech in Asia Indonesia.
Pihak Seekmi juga menjelaskan mereka memiliki misi untuk membantu masyarakat Indonesia menemukan teknisi andal yang berkualitas, namun harganya tetap terjangkau. Untuk mendapatkan teknisi berkualitas, pihak Seekmi mengklaim mereka merekrut teknisi berpengalaman di seluruh Jabodetabek. Para teknisi ini kemudian mengikuti program latihan yang diselenggarakan Seekmi untuk memastikan mereka memiliki kemampuan dan pengetahuan yang tepat untuk memperbaiki masalah perbaikan yang paling rumit sekalipun.
Adapun selain Seekmi, sudah ada beberapa startup lain yang juga menyediakan layanan serupa di tanah air seperti Beres, CariJasa, Sejasa, maupun AhliJasa. Sebelumnya, Sejasa juga mengumumkan mereka terus mengembangkan layanan demi bersaing dengan kompetitor. Sedangkan AhliJasa baru-baru ini telah mengintegrasikan fungsi chatting ke dalam aplikasi mobile mereka di iOS dan Android. Kehadiran fitur chatting ini merupakan upaya dari Ahlijasa untuk meningkatkan kualitas dari layanan laundry on demand mereka yang telah berjalan lebih dari setahun.
Sumber: Tech in Asia
About Author
