Pada tanggal 12 Desember 2017 , startup layanan pembuatan bot, Kata.AI telah meluncurkan platform khusus bagi developer dan UKM yang ingin menghadirkan fungsi chatbot secara personal ke dalam layanan mereka. Melalui produk baru bernama Kata Bot Platform, pengguna dapat merancang program chatbot secara lebih efisien tanpa perlu mempelajari infrastruktur dari nol. Kata Bot Platform sendiri menggabungkan teknologi untuk menciptakan sebuah chatbot interaktif dalam sebuah platform terpadu, di mana teknologi yang digunakan salah satunya adalah Natural Language Processing (NLP).
Lewat fitur NLP ini, Kata.AI menjanjikan kemudahan dalam merancang, melatih, dan mengelola chatbot kepada para programmer yang tertarik mengintergrasikan chatbot ke dalam kegiatan bisnis dan usaha mereka.
Menurut pihak Kata.ai ada tiga tantangan umum yang seringkali dialami seorang developer chatbot ketika menciptakan percakapan yang menarik ke dalam chatbot. Ketiga hambatan ini antara lain
- Manajemen saluran
- Manejemen konteks
- Pengolahan bahasa secara alami
Solusi dari ketiga tantangan inilah yang ditawarkan fitur Kata Bot Platform lewat penyajian platform dashboard yang rapi dan terstruktur, sehingga developer dapat lebih fokus membangun percakapan yang menarik kepada pengguna chatbot mereka.
CTO Kata.ai, Ahmad Rizqi Meydiarso menjelaskan pihaknya memahami betul kebutuhan pengembang terhadap keberadaan platform yang tak hanya kuat, tetapi juga fleksibel untuk membantu mereka membuat chatbot. Sebelum platform ini dikembangkan, Kata.ai melihat tidak ada solusi universal yang dapat dimanfaatkan developer untuk menghadapi ragam infrastruktur chatbot yang begitu banyak.
Karena itu (melalui Kata Bot Platform), kami ingin menyederhanakan agar developer bisa menggunakan waktu dan keahlian mereka untuk menciptakan pengalaman user sebaik mungkin
Sebelum diluncurkan ke publik, Kata Bot Platform sendiri telah diperkenalkan pada ajang INTERACT 2017, sebuah konferensi yang membahas interaksi manusia dan komputer AI di Jakarta.
Potensi kelahiran Botpreneur
Peluncuran Kata Bot Platform sendiri sejalan dengan misi Kata.ai untuk menggarap ceruk pasar pengembangan teknologi chatbot yang bakal semakin diberdayakan oleh kalangan generasi pengusaha baru dari era “pasca-aplikasi”.
Seiring perkembangannya, tren penggunaan chatbot yang telah diadopsi secara luas di ranah e-commerce dan platform media sosial ini semakin membukakan peluang bisnis yang menarik bagi pelaku digital.
Mengingat teknologi sudah melahirkan banyak bisnis yang didirikan dari aplikasi mobile, (kali ini) kami ingin memberdayakan generasi entrepreneur berikutnya yang akan menciptakan terobosan baru dengan chatbot. Kami menyebut generasi ini sebagai Botpreneurs
Pihak Kata.ai sendiri mengakui bahwa saat ini potensi chatbot dalam menjangkau jutaan orang sudah tak bukan menjadi rahasia umum lagi. Lewat layanan chatbot Jemma yang merupakan hasil kemitraan Kata.ai dengan Unilever, sedikitnya menghubungkan lebih dari 1,7 juta orang yang berinteraksi melalui aplikasi LINE.
Kata.ai sendiri bukan satu-satunya pemain lokal yang sibuk berkutat dengan masa depan pengembangan pasar chatbot dan AI di Indonesia. Di samping Kata.AI ada pula startup seperti BJtech, yang membuat chatbot Bang Joni dan asisten virtual Cinta dan tak ketinggalan pula, startup TemanJalan yang diakuisisi LINE secara khusus untuk mengembangkan layanan pemesanan ride-sharing di aplikasi LINE.
Sumber: Tech in Asia