Hari ini Go-Jek meresmikan kehadiran Go-Viet di Vietnam yang juga dihadiri Presiden Joko Widodo. Kehadiran Go-Viet di Vietnam diklaim disambut baik oleh masyarakat setempat. Co-Founder dan CEO Go-Jek Nadiem Makarim mengklaim mereka mampu merebut 15% pasar transportasi online di Ho Chi Minh hanya dengan hitungan minggu. Go-Viet kini juga tersedia di kota Hanoi.
“Satu hal yang istimewa dari Go-Viet adalah semangat kolaborasinya. [..] Kami bangga bisa membagikan teknologi Indonesia ke mancanegara untuk bisa dimanfaatkan oleh masyarakat Vietnam,” kata Nadiem Makarim seperti dikutip dari Kumparan.
Nadiem melanjutkan, Go-Viet sudah mendapatkan 1,5 juta unduhan sejak pertama kali beroperasi di kota Ho Chi Minh. Kini Go-Viet akan hadir di Hanoi membawa dua layanan starter mereka, Go-Bike dan Go-Send.
CEO Go-Viet Duc Nguyen berharap Go-Jek bisa memberikan pengaruh dan dampak baik di Vietnam, sama seperti yang Go-Jek lakukan di Indonesia.
“Kami membuka layanan tergantung pada permintaan. Pada akhir 2018 dan awal 2019 ada empat pilar utama: Go-Bike, Go-Send, Go-Food dan e-wallet. Ini adalah hal yang paling esensial bagi pelanggan Vietnam. Berdasarkan hal itu kami akan ekspansi lebih jauh,” terang Nguyen.
Menkominfo Rudiantara menunjukkan rasa bangganya terhadap capaian Go-Jek melalui akun Twitter pribadinya. Melalui sebuah cuitan, Rudiantara menjelaskan momen peluncuran Go-Jek di Vietnam mampu menjadi legacy pertama Indonesia di ranah digital. Ia berharap momen ini bisa menjadi pelecut bagi startup-startup lainnya untuk bisa menembus pasar regional dan global.
Tahun ini menjadi tahun yang agresif bagi Go-Jek. Selain sejumlah rencana ekspansi regional, Go-Jek juga mematangkan diri sebagai perusahaan yang merambah berbagai sektor dengan penambahan layanan seperti Go-Deals dan layanan event Go-Live. Melalui Go-Ventures, Go-Jek juga baru saja berinvestasi di media online Kumparan.
Sumber: Daily Social