November 25, 2024

Berawal dari “hanya” 850 pengguna awal di lingkungan Universitas Indonesia, TemanJalan kini telah mempunyai lebih dari 5.600 pengguna terdaftar di sekitar Jabodetabek. Seperti halnya layanan Nebengers yang telah mempunyai aplikasi mobile, pada tanggal 2 Agustus 2016 TemanJalan ikut meramaikan ranah ini. TemanJalan sendiri merupakan sebuah layanan yang bisa menghubungkan kamu dengan pengendara mobil atau motor yang bisa memberi tumpangan ke tempat tujuan kamu. Meski awalnya hanya ditujukan untuk para mahasiswa, kini TemanJalan juga telah membuka layanan mereka untuk para pekerja.

Menjadi alternatif layanan transportasi on-demand

TemanJalan Situs | Screenshot

Sebelum membuka layanan untuk pekerja, 85 persen penyedia tumpangan yang tersedia di TemanJalan menggunakan sepeda motor. “Setelah mulai banyak pekerja yang bergabung di layanan kami, pengguna yang menyediakan tumpangan dengan mobil pun naik hingga 40 persen,” ujar Fauzan.

Saat ini TemanJalan telah mendapatkan pendanaan tahap awal dengan jumlah yang tidak disebutkan. Investasi tersebut mereka dapatkan dari Golden Gate Ventures dan seorang angel investor asal Indonesia yang tidak mau disebutkan namanya. Berbeda dengan layanan transportasi on-demand seperti GO-JEK, Grab, dan Uber, layanan “nebeng” seperti TemanJalan dan Nebengers lebih menonjolkan fitur keamanan dalam aplikasi mobile mereka. Itulah mengapa mereka menyediakan fitur In-App Chat, sehingga kamu bisa saling berkomunikasi dengan pemberi tumpangan tanpa harus berbagi nomor telepon.

TemanJalan pun mengharuskan seluruh pengguna mereka untuk mendaftarkan Kartu Tanda Mahasiswa (KTM) atau Kartu Tanda Pekerja (KTP).

Edukasi penggunaan koin virtual

Tampilan Aplikasi TemanJalan | Screenshot

Sampai saat ini TemanJalan masih terus mengedukasi para pengguna mereka terkait penggunaan koin virtual di layanan mereka. Kamu bisa mendapatkan koin tersebut dengan cara memberikan tumpangan kepada pengguna lain. Koin tersebut kemudian bisa kamu gunakan untuk membayar pengendara yang kamu tumpangi, serta untuk membeli pulsa dan stiker LINE.

“Banyak pengguna yang suka menggunakan sistem koin ini, bahkan mereka rela melakukan top up dengan metode transfer demi mendapatkan tambahan koin. Mungkin hal ini mereka lakukan karena tarif Rp1.000 per kilometer yang bisa mereka nikmati jika membayar dengan koin,” jelas Fauzan.

Dengan tarif yang relatif murah dan fitur In-App Chat yang bisa melindungi privasi pengguna, TemanJalan jelas merupakan alternatif menarik untuk mengantarkan kamu ke tempat tujuan. Namun dengan kesamaan fitur dan layanan dengan Nebengers, TemanJalan harus melakukan sesuatu yang berbeda agar bisa mendapatkan lebih banyak pengguna dibanding pesaingnya tersebut.

Sumber: Tech in Asia

About Author