Kerja sama untuk menghadirkan layanan pemesanan taksi Blue Bird lewat aplikasi GO-JEK, yang sepertinya akan bernama GO-BIRD, kian mendekati kenyataan. Pasalnya, saat ini di Google Play telah tersedia sebuah aplikasi yang bernama GoBird Driver.
PT. GO-JEK Indonesia tertera sebagai nama pembuat aplikasi tersebut, sehingga dapat dipastikan kalau aplikasi tersebut merupakan aplikasi resmi. Berdasarkan AppAnnie, diketahui kalau aplikasi tersebut telah hadir sejak tanggal 24 Oktober 2016 yang lalu.
Para pengemudi taksi Blue Bird disebut-sebut bisa menerima pesanan dari para pengguna GO-JEK dengan aplikasi GoBird Driver. Apabila mereka ternyata berhasil mendapat penumpang di pinggir jalan, maka para pengemudi Blue Bird bisa langsung menonaktifkan aplikasi GoBird Driver di smartphone mereka.
Misteri tentang bentuk kerja sama yang dibangun antara Blue Bird dan GO-JEK akhirnya terjawab. “Dalam waktu dekat, akan ada layanan pemesanan taksi Blue Bird di dalam aplikasi GO-JEK,” ujar Teguh Kurniawan, Head of Public Relations PT. Blue Bird, kepada Tech in Asia. Meski begitu, beliau belum bisa memastikan kapan layanan tersebut akan bisa digunakan.
Kehadiran layanan ini jelas akan memberikan kemudahan bagi para pengguna GO-JEK untuk bisa memesan armada taksi Blue Bird yang saat ini berjumlah sekitar 15.000 di DKI Jakarta. Sebagai informasi, salah satu pesaing GO-JEK, Grab, telah terlebih dahulu bekerja sama dengan perusahaan taksi Express Group untuk membuat layanan GrabTaxi.
Teguh mengatakan kalau sejauh ini belum ada rencana memasukkan layanan pemesanan GO-JEK di aplikasi My Blue Bird, atau bekerja sama dengan aplikasi pemesanan transportasi lain seperti Grab dan Uber. “Saat ini kami baru akan bekerja sama dengan aplikasi karya anak bangsa,” tutur Teguh menjelaskan dasar dari kerja sama kedua perusahaan tersebut.
Menurut Teguh, kecintaan terhadap produk tanah air memang merupakan budaya di PT. Blue Bird. “Ketika Malaysia mengklaim kain batik sebagai milik mereka, kami langsung mengganti seragam para pengemudi Blue Bird menjadi batik,” pungkas Teguh.
Sumber: Tech in Asia