Electrum (PT Energi Kreasi Bersama), perusahaan patungan dari PT TBS Energi Utama Tbk dan PT GoTo Gojek Tokopedia Tbk, merilis secara resmi motor listrik rakitan sendiri bernama H5, bersama teknologi pendukungnya, seperti baterai, Battery Swap Station (BSS), dan infrastruktur digital. Pada tahap awal, H5 baru akan diuji cobakan untuk layanan GoRide Electric dari Gojek sebagai perluasan pilot project motor listrik Grup GoTo. Sebanyak 500 unit motor dan 100 swap station akan digulirkan hingga akhir tahun ini untuk Jakarta saja. Per hari ini (9/11), Electrum sudah menggulirkan puluhan unit H5 dan 40 swap station.
Selama uji coba, Electrum dan Gojek akan memperkenalkan skema rental yang menawarkan fleksibilitas sesuai kebutuhan mitra pengemudi, yakni antara sewa dengan satu atau dua baterai. Mitra pengemudi aktif Gojek di area Jakarta dapat mendaftar program rental ini.
Electrum akan melakukan validasi terhadap calon penyewa yang dibuktikan oleh aplikasi GoPartner milik mitra Gojek serta identitas resmi. Jika memenuhi kriteria, mitra akan dihubungi oleh customer service (CS) untuk melakukan test-drive.
Pada konferensi pers peluncuran H5 di Jakarta, CEO Electrum Jack Yang menyampaikan, perusahaan telah mencapai milestone produk pertama dengan meluncurkan H5. Motor listrik ini didesain khusus untuk jalanan di Indonesia. Menurutnya, masyarakat Indonesia punya minat yang tinggi akan solusi mobilitas berkelanjutan dan nyaman.
“Karena pengendara Electrum bergantung pada motor untuk mobilitas sehari-hari secara terjangkau, kami mendesain H5 dengan keunggulan performa tinggi dikelasnya, biaya perawatan yang rendah, dilengkapi desain yang ergonomis dan nyaman dikendarai. H5 juga dilengkapi dengan teknologi baterai bertenaga tinggi serta BSS yang andal dan mudah dikenali,” terang Yang.
Managing Director Electrum Patrick Adhiatmadja menambahkan, kehadiran H5 menandai bahwa Electrum telah mengakhiri kerja sama dengan Gogoro, produsen motor listrik asal Taiwan, yang sudah terjalin sejak awal 2022.
Ia juga menegaskan tidak ada investasi yang terjadi antara Gogoro untuk Electrum. Sepenuhnya sebatas pada kerja sama jual-beli yang menempatkan Electrum sebagai salah satu konsumer bisnis untuk Gogoro.
“Pengembangan [H5] ini enggak ada kaitannya dengan Gogoro. Produk yang diluncurkan ini karya anak bangsa, termasuk infrastruktur digitalnya. Pengendara Indonesia itu unik, makanya harus didesain sendiri sesuai tipe pengendaranya,” imbuhnya.
Sebagai catatan, pada Agustus 2022, anak usaha Grup GoTo, PT Rekan Anak Bangsa (RAB) melepas aset motor listrik, perlengkapan baterai, dan merek dagang senilai Rp23,6 miliar kepada Electrum. Terdapat 251 unit motor listrik Smartscooter Gogoro 2 Plus dan 502 unit perlengkapan kendaraan baterai motor listriknya yang dibeli sebelumnya dari Gogoro pada 29 Juli 2022.
“Sebenarnya total motor listrik yang dioperasikan Electrum sudah ratusan [unitnya].”
Patrick juga belum memastikan kapan perusahaan akan masuk ke bisnis konsumer pada tahap ini. Salah satu kekhawatiran terbesar adalah ketersediaan swap station (SPBKLU/Stasiun Penukaran Baterai Kendaraan Listrik Umum) dapat lebih merata dan mudah diakses.
Untuk mengatasi tersebut, perusahaan menargetkan dapat memperbanyak titik swap station hingga 1.000 titik. Strateginya adalah bekerja sama dengan korporasi dengan jaringan yang luas, yakni Pertamina, Bank Mandiri, Planet Ban, Alfamidi, Indomaret, dan Rukita.
“Ketika swap station belum tersedia secara luas, akan timbul raise anxiety bagi pengguna. Kalau dengan mitra Gojek, kita bisa prediksi poligon-poligon area mereka di mana saja, sehingga lebih terkontrol.”
Keunggulan motor listrik H5
Patrick melanjutkan, keseluruhan ekosistem motor listrik Electrum merupakan karya desainer dan insinyur lokal, yakni Muhammad Rayhan Arifinsyah (Rayhan) dan Yuditya Pratamaputra (Yudit) yang bergabung di Electrum sejak 2022.
Rayhan merupakan desainer jebolan Jurusan Desain Industri ITB, sementara Yudit merupakan mechanical engineer lulusan Teknik Aeronautika dan Astronotika ITB dengan pengalaman 10 tahun di bidang vehicle research and development.
Keduanya merancang desain H5 berdasarkan hasil uji coba komersial bersama Gojek, serta mempertimbangkan segala masukan dari para mitra Gojek. Mulai dari performa, desain, dan teknologi, H5 dirancang sesuai dengan kebutuhan mobilitas sehari-hari masyarakat Indonesia.
“Selama proses risetnya, kami banyak dibantu pihak, terutama mitra Gojek. Sebab bicara motor itu, kita punya budaya yang unik. Sehingga ada cara pandang yang unik karena hubungan masyarakat kita dengan motor itu spesial,” kata Rayhan.
Perusahaan membandingkan keunggulan motor listrik H5 dibandingkan kompetitor yang sama di kelasnya, yakni:
- Performa tinggi
Akselerasi cepat: Hanya dengan 6s dapat mencapai kecepatan 0-60 km/h; Top Speed: H5 bisa dipacu hingga 90km/h; Performa motor yang tinggi: Rated power sebesar 4kW pada 3,000 rpm dan torsi 30 N.m pada 1,600 rpm; Baterai Tenaga Tinggi: Hanya dengan dua baterai Lithium-Ion berbasis nikel bisa mencapai 120 km. Juga dapat digunakan walau satu baterai saja hingga dapat menempuh 60 km; Kapasitas baterai tinggi: Baterai memiliki kapasitas sebesar 1,8 kWh per baterai yang lebih tinggi dibandingkan motor sekelasnya. Dengan kapasitas baterai yang lebih tinggi, H5 dapat menjangkau jarak tempuh yang lebih jauh.
- Desain yang futuristik, ergonomis, dan nyaman
Ruang penyimpanan luas: Berkapasitas 25 liter, hingga bisa menyimpan satu helm di samping dua buah baterai, yang terbesar di kelasnya; Port charger: Kantong bagian depan juga dilengkapi dua USB Charger 10W guna memudahkan masyarakat untuk mengisi daya smartphone selama perjalanan; Desain futuristik: Dengan kombinasi warna hijau, biru, dan metalik, H5 sangat mudah dikenali di jalan.
- Teknologi canggih
Keyless start: H5 menggunakan teknologi tanpa kunci untuk dapat menyalakan motor; Terkoneksi aplikasi: Electrum juga menyediakan aplikasi ELMA yang memuat informasi mengenai motor H5, monitoring kondisi baterai dan menyediakan info lokasi BSS terdekat.
Sumber: Dailysocial