November 23, 2024

Beberapa waktu yang lalu, sempat beredar foto yang menunjukkan kalau GO-JEK telah membuka kantor di negara tetangga, Singapura. Hal tersebut langsung memicu dugaan kalau perusahaan transportasi berbasis aplikasi online yang mengklaim menguasai lima puluh persen pasar Indonesia tersebut akan segera berekspansi ke negeri jiran.

Namun ternyata bukan itu tujuan mereka mendirikan kantor di Singapura. Misrab Faizullah-Khan, Vice President Data Science GO-JEK yang juga menjadi pimpinan di kantor tersebut, menyatakan kepada Straits Times bahwa kantor yang beroperasi sejak Januari 2017 tersebut untuk saat ini hanya difokuskan untuk penelitian data (data science).

“Kami berusaha untuk memanfaatkan banyaknya data kami untuk membuat sistem yang lebih pintar. Hal ini termasuk mengelola kenaikan tarif di waktu ramai (surge pricing), serta algoritme yang bisa memasangkan pengguna dan mitra pengemudi dengan lebih baik,” tutur Faizullah-Khan.

Andalkan infrastruktur teknologi dan talenta di Singapura

Singapura sendiri dipilih karena infrastruktur teknologi yang sangat baik dan banyaknya talenta berkualitas di sana. “Di sini, kami tidak perlu khawatir kalau internet akan mati secara tiba-tiba,” ujarnya.

Kantor di Singapura menjadi lokasi kantor kedua GO-JEK yang berada di luar negeri, setelah mereka sebelumnya juga membangun pusat pengembangan di Bengaluru, India. Saat ini mereka telah memiliki dua puluh karyawan di Singapura, enam belas di antaranya merupakan data scientist. Sedangkan di Bengaluru, mereka telah mempunyai lebih dari enam puluh karyawan.

Belum akan menghadirkan layanan GO-JEK di luar negeri

Faizullah-Khan menyatakan kalau untuk saat ini mereka masih akan fokus menghadirkan layanan di tanah air. Meski ia juga tidak menampik kemungkinan kalau mereka akan berekspansi ke negara lain di kemudian hari.

Di Indonesia sendiri, GO-JEK telah menghadirkan layanan di 25 kota, dengan jumlah mitra pengemudi yang mencapai lebih dari 250.000 orang. Mereka kini juga telah hadir dengan berbagai layanan nontransportasi, mulai dari layanan pembersih rumah GO-CLEAN, layanan pijat GO-MASSAGE, layanan pembelian tiket GO-TIX, hingga layanan pembayaran non tunai GO-PAY.

Langkah GO-JEK menghadirkan pusat pengembangan data dan teknologi di luar negeri ini serupa dengan apa yang dilakukan oleh pesaing mereka, Grab. Saat ini, Grab telah mempunyai pusat pengembangan di Amerika Serikat, Cina, Singapura, India, hingga Vietnam. Mereka pun telah memiliki pusat pengembangan di Jakarta setelah mengakuisisi startup tanah air Kudo.

Sumber: Tech in Asia

About Author