November 22, 2024

GO-FOOD Festival merupakan pilot project yang diinisiasi GO-JEK untuk membantu para pelaku UMKM, serta mengetes fitur GO-PAY untuk pembayaran di luar aplikasi GO-JEK. Ke depannya, GO-JEK berencana menjalin kerja sama dengan berbagai pihak serta memboyong fitur GO-PAY keluar dari aplikasi milik mereka sehingga bisa digunakan secara lebih luas.

Semenjak 19 Desember 2017 hingga 19 Januari 2018 nanti, GO-JEK menggelar GO-FOOD Festival di area pelataran Mal Pasaraya, Jakarta Selatan. Event ini diikuti oleh tiga puluh top merchant GO-FOOD di kawasan Jabodetabek.

Pada festival tersebut, semua merchant yang berpartisipasi menerima pembayaran menggunakan GO-PAY dengan memanfaatkan teknologi pemindaian kode QR. Hal ini membuat GO-PAY tak hanya bisa digunakan untuk pembayaran lewat aplikasi, namun juga untuk pembayaran secara offline bagi pengguna yang bertransaksi di festival tersebut.

GO-PAY Top Up Counter di GO-FOOD Festival

Menurut Chief Commercial Expansion GO-JEK, Catherine Hindra Sutjahyo, GO-FOOD Festival merupakan pilot project dalam rangka memberikan solusi bagi pelaku usaha mikro, kecil, dan menengah (UMKM) untuk mengatasi permasalahan terkait arus kas dalam bisnis mereka.

“Ini hanya pilot yang berangkat dari kesulitan-kesulitan yang dialami UMKM. Saat mereka membuka cabang baru, mencari sumber daya yang bisa pegang cash itu enggak gampang,” ujar Catherine. “Itu salah satu kenapa kami gunakan cara pembayaran seperti ini.”

GO-PAY akan keluar dari ekosistem GO-JEK sehingga bisa digunakan untuk bertransaksi secara online maupun offline di luar aplikasi GO-JEK.

Kegiatan seperti GO-FOOD Festival sebelumnya juga pernah dilakukan oleh GO-JEK saat menggelar acara Pesta Kuliner GO-FOOD di Banyuwangi pada Desember 2017. Dalam siaran pers yang diterima Tech in Asia Indonesia, CEO GO-JEK Nadiem Makarim juga ikut melakukan percobaan menggunakan kode QR GO-PAY ketika bertransaksi di booth merchant yang menjadi peserta acara tersebut.

Sebelumnya, Nadiem sempat mengatakan bahwa pada 2018 GO-PAY akan keluar dari ekosistem GO-JEK sehingga bisa digunakan untuk bertransaksi secara online maupun offline di luar aplikasi GO-JEK. Dengan begitu, GO-PAY tak hanya dipakai untuk pembayaran layanan GO-JEK saja.

Nadiem Makarim (dua dari kiri) mencoba pembayaran menggunakan GO-PAY di acara Pesta Kuliner GO-FOOD

Target memperluas penggunaan GO-PAY pun diikuti dengan langkah mengakuisisi tiga perusahaan fintech pada Desember 2017 lalu, yakni Kartuku, Midtrans, dan Mapan. Setiap perusahaan memiliki tugas masing-masing dalam rangka mengembangkan penetrasi dan jangkauan GO-PAY.

Kartuku akan memperluas jangkauan GO-PAY untuk pembayaran offline, Midtrans untuk pembayaran online, dan Mapan bertugas meningkatkan inklusi finansial bagi masyarakat unbanked.

Bantu merchant lewat GO-RESTO

Selain mengadakan kegiatan offline seperti GO-FOOD Festival, GO-JEK juga memiliki aplikasi GO-RESTO yang khusus diperuntukkan bagi merchant mitra mereka yang menawarkan produknya lewat layanan GO-FOOD.

Catherine menjelaskan merchant bisa mengetahui lebih dulu jika ada pesanan yang masuk sebelum mitra pengemudi datang dengan aplikasi GO-RESTO. Sebelumnya, merchant baru tahu ada pesanan masuk setelah mitra pengemudi GO-JEK datang memesankan makanan atau minuman. Hal ini membuat konsumen harus menunggu lebih lama karena pesanan mereka baru dibuat saat mitra pengemudi tiba di lokasi.

“Dengan adanya GO-RESTO, merchant langsung tahu ada pesanan saat mitra pengemudi sedang dalam perjalanan,” ujar Catherine.

Ke depannya, merchant-merchant yang menjadi mitra GO-FOOD nantinya juga bisa menerima rating dari konsumen terkait hidangan yang mereka sajikan. Bagi konsumen, hal ini sama seperti memberikan rating kepada mitra pengemudi GO-JEK ketika menggunakan layanan GO-RIDE, GO-SEND, GO-CAR, ataupun GO-FOOD.

Adapun selain GO-RESTO, ada juga platform lain yang menawarkan layanan serupa bagi penyedia produk kuliner. Seperti Wakuliner, sebuah marketplace yang menyediakan beragam jenis produk dan layanan kuliner. Platform ini tak hanya menyediakan layanan pemesanan makanan, namun juga bisa kamu gunakan untuk menjual makanan.

Sumber: Tech in Asia

About Author