Pada 21 Agustus 2017, Google akhirnya menguak nama dari sistem operasi terbaru Android yang sempat mereka perlihatkan pada pertengahan tahun 2017. Sistem operasi yang pada awalnya diberi kode nama Android O tersebut, resmi menyandang nama Android Oreo yang diambil dari sebuah merek biskut terkenal.
Sirkulasi seputar pemakaian nama Android Oreo telah lama berkembang, semenjak detail seputar “Android O” kembali diperkenalkan kepada publik pada Mei 2017. Selain Oreo, sejumlah situs komunitas pengguna Android juga memprediksikan nama lain yang kemungkinan bakal digunakan oleh Google, antara lain seperti Ozark Pudding, Oatmeal Cookies, Ontbijtkoek, Oliebol, dan lain-lain.
Yang menarik, kalangan pengguna Android di Indonesia bahkan ada juga memperkirakan nama makanan daerah seperti Onde-onde, sebagaimana dikutip dari polling yang dilakukan oleh kumparan. Di samping itu, Android Oreo juga menjadi sistem operasi Android kedua dengan nama makanan yang diambil dari merek makanan terkenal setelah cokelat Kitkat di tahun 2013 lalu.
Bertabur fungsi yang lebih efisien
Android Oreo menyajikan beberapa fitur baru, seperti pembatasan fungsi di belakang layar, Picture in Picture, pembuatan kategori notifikasi, serta dukungan konektivitas yang lebih beragam. Penerus sistem operasi Android Nougat tersebut dijanjikan bakal memiliki kemampuan booting yang jauh lebih cepat dan baterai yang lebih efisien dibanding seri sebelumnya.
Dalam Android O, pihak developer juga dapat menciptakan ikon yang mudah menyesuaikan diri dengan tampilan perangkat milik pengguna. Fungsi bernama Adaptive Icon tersebut akan meringankan kerja para developer, karena mereka hanya perlu membuat satu ikon yang mampu berubah secara otomatis menjadi bentuk persegi atau lingkaran menyesuaikan perangkat yang digunakan.
Sebagai langkah awal untuk memperkenalkan sistem operasi ini, Google akan memasukkan Android Oreo ke dalam perangkat Nexus dan Pixel. Di samping itu mereka juga menghadirkan Android Oreo ke beberapa manufaktur smartphone Android ternama seperti General Mobile, HMD Global (Nokia), Huawei, HTC, Kyocera, LG, Motorola, Samsung, Sharp, dan Sony.
Sumber: Tech in Asia