December 4, 2024

Mengawali tahun baru, Indosat Ooredoo dan Hutchison 3 Indonesia mengumumkan telah menyelesaikan penggabungan usaha setelah menerima semua persetujuan hukum dan pemegang saham yang diperlukan. Dengan nama baru, Indosat Ooredoo Hutchison (IOH), akan beroperasi dan tetap menjadi perusahaan terbuka di Bursa Efek Indonesia dengan ticker ISAT.

Penggabungan dua usaha ini akan menyatukan dua bisnis yang saling melengkapi untuk menciptakan perusahaan telekomunikasi dan internet digital berskala dunia di Indonesia. Perseroan memiliki kemampuan yang lebih baik untuk bersaing dan memberikan nilai lebih untuk semua stakeholder.

Lebih lanjut, penggabungan usaha ini turut mengubah jajaran direksi perseroan. Vikram Sinha, yang sebelumnya COO Indosat Ooredoo akan memimpin Indosat Ooredoo Hutchison (IOH) sebagai CEO. Dari Tri Indonesia ada dua yang menjabat di IOH, yakni Muhammad Danny Buldyansyah (Director & Chief Regulatory Officer) dan Nicky Lee Chi Hung (Director & Chief Financial Officer).

Dari jajaran komisaris terdapat Eks Direktur Utama Indosat Ooredoo Ahmad Abdulaziz AA Al Neama dan Eks Direktur Utama Tri Cliff Woo Chiu Man menjadi komisaris bersama Patrick Walujo (Northstar Group). Sementara dari Indosat Ooredoo ada Irsyad Syahroni di posisi yang sama. Eks Menteri Kominfo periode 2014-2019 Rudiantara turut bergabung sebagai Komisaris Independen.

President Director dan CEO Indosat Ooredoo Hutchison yang Ditunjuk Vikram Sinha menyampaikan, perusahaan berada di posisi yang lebih kuat untuk menjadi industri telekomunikasi digital yang paling dipilih di Indonesia serta menjadi pemain penting dalam ekosistem 5G dan transformasi digital bangsa.

“Hari ini menandai dimulainya babak baru yang menarik bagi Indosat Ooredoo Hutchison. Saya merasa terhormat untuk memimpin perusahaan yang bersatu menjadi lebih besar dan lebih kompetitif, dengan didukung oleh pengalaman kelas dunia dan keahlian lokal yang terbukti, dalam upaya untuk menghubungkan dan memberdayakan seluruh masyarakat Indonesia,” ucapnya dalam keterangan resmi.

Dia melanjutkan, “Kami akan membangkitkan rasa bangga dari masyarakat Indonesia dengan berkontribusi pada pertumbuhan digital dan ekonomi bangsa seraya mempersiapkan Indosat Ooredoo Hutchison untuk menjadi salah satu perusahaan telekomunikasi paling terpercaya di Asia Tenggara.”

Penggabungan usaha ini tidak berdampak pada pelanggan Indosat Ooredoo Hutchison sebab pelanggan akan terus menerima layanan dan penawaran. Untuk menandai hari pertama setelah merger, perseroan menawarkan bebas menelepon selama sebulan untuk para pelanggan hingga 200 menit sehari.

Mengutip dari Kontan, Director & Chief Strategy & Execution Officer Indosat Ooredoo Hutchison Armand Hermawan mengatakan, merger ini akan memberikan manfaat yang besar bagi seluruh pelanggan. Pasalnya, kekuatan finansial yang dimiliki dapat menjadi amunisi bagi perseroan untuk memberikan layanan yang lebih baik, termasuk meluasnya cakupan dan jaringan.

“Ada peningkatan efisiensi yang didapat karena perusahaan dapat mengalihkan investasi ke daerah-daerah lain, di luar daerah yang sudah padat dengan sinyal kami,” ucap Armand.

Terkait rencana pengembangan 5G, Director & Chief Regulatory Officer Indosat Ooredoo Hutchison Danny Buldansyah menambahkan, gabungan dua usaha ini akan menghasilkan spektrum yang mencukupi agar pergelaran 5G akan jauh lebih baik.

Pengembangan jaringan 5G

Pengamat industri telekomunikasi Moch S. Hendrowijono menuturkan dengan tambahan modal, perseroan memiliki manfaat strategis dengan skala yang lebih besar dan struktur biaya yang lebih efisien, spektrum frekuensi teragregat dan kapasitas, kecepatan dan layanan yang lebih handal.

Kondisi ini membuat perseroan siap melakukan investasi untuk jaringan 5G yang padat modal, sebab terjadi efisiensi di biaya modal untuk memperluas jangkauan. “Penggabungan infrastruktur memungkinkan mereka melakukan perluasan jangkauan dengan biaya modal lebih murah, memanfaatkan infrastruktur yang direlokasi, serta pengurangan duplikasi dalam penggunaan teknologi,” terangnya dikutip dari Kompas.com.

Tanpa banyak investasi, mereka dapat menambah jumlah BTS yang dioperasikan dengan merelokasi BTS yang ada, menjadi kelebihan dibandingkan operator lain. Saat ini BTS ex-Indosat ada sebanyak 235.885 BTS, sebanyak 70.109 buah merupakan BTS 4G, dan BTS ex-Tri ada di lebih 37.000 desa/kelurahan. Ada 18.000 BTS kedua operator yang berdekatan, sehingga bisa direlokasi untuk meluaskan jaringan yang berpotensi menambah jumlah pelanggan.

Bukan tidak mungkin jumlah pelanggan IOH akan mendekati Telkomsel. Sebab sebagai pemegang lisensi modern, IOH berkewajiban melayani seluruh Indonesia, tidak hanya Jawa dan Sumatera saja.

Gencar layanan digital

Setelah sektor digital ditinggal selama beberapa waktu, Indosat mulai gencar melakukan berbagai inisiatif digital. Beberapa yang sudah diluncurkan adalah IMove dan IMBeats. IMove adalah aplikasi wellness yang menawarkan pendekatan holistik untuk kesehatan yang optimal, dimulai dari gerakan, nutrisi, dan kesehatan emosional.

Sumber: Daily Social

About Author