Membaca buku, merupakan sebuah kegiatan yang menyenangkan serta bisa menambah pengetahuan. Namun terkadang di tengah kesibukan kita akan berbagai aktivitas, sama sekali tidak ada waktu yang tersedia untuk duduk sejenak dan membaca buku.
Afit Husni, seorang blogger asal Jogja, mempunyai solusi untuk masalah tersebut. Di pertengahan tahun 2015 yang lalu, berawal dari sebuah obrolan makan siang dengan seorang internet marketer bernama Irwan Kartadipura, mereka pun memutuskan untuk membuat sebuah platform audiobook. Konsepnya adalah mengubah buku-buku fisik menjadi sebuah rekaman suara dan mengumpulkannya dalam sebuah aplikasi mobile bernama Listeno.
Aplikasi yang kaya akan fitur
Begitu membuka aplikasi Listeno, kamu akan langsung melihat pilihan buku yang terbagi menjadi beberapa kategori, yaitu Populer, Terbaru, Rekomendasi, Top Gratis, dan Top Berbayar. Jika kamu memilih salah satu buku, kamu akan masuk ke halaman selanjutnya yang berisi ringkasan buku, penilaian pengguna lain akan rekaman suara dari buku tersebut, serta pilihan untuk memutar rekaman suara. Di halaman yang sama, kamu juga bisa mendapatkan rekomendasi buku lain yang sejenis.
Selain halaman utama yang berisi kumpulan seluruh audiobook, Listeno juga menyediakan halaman Perpustakaan yang hanya berisi audiobook yang sedang atau telah kamu dengarkan. Saat mendengarkan audiobook, kamu juga bisa menyisipkan Bookmark, dan memutarnya kembali dengan membuka halaman Bookmark.
Untuk mencegah pengguna di bawah umur untuk mendengarkan audiobook yang hanya boleh didengarkan oleh pengguna dewasa, Listeno menyediakan pilihan Mode Anak pada tampilan Menu. Jika kita mengaktifkan pilihan tersebut, buku-buku yang tidak sesuai untuk anak-anak akan hilang dari halaman utama. Sayangnya, fitur Mode Anak ini sangat mudah untuk digunakan bahkan oleh anak-anak sendiri, sehingga besar kemungkinan anak-anak bisa tetap mendengarkan buku-buku untuk dewasa di aplikasi Listeno.
Kualitas suara memanjakan telinga
Untuk membuat rekaman suara dari sebuah buku, Listeno harus meminta izin terlebih dahulu kepada para penerbit buku tersebut. Sejauh ini sudah ada 100 buku yang tersedia di aplikasi Listeno, hasil kerja sama mereka dengan 10 penerbit buku asal Jakarta dan Jogja. “Kami menargetkan 500 buku untuk tahun ini,” ujar Afit.
Ketika kami memeriksa koleksi buku yang ada di dalam Listeno, ternyata buku-buku yang tersedia cukup bagus. Terjemahan dari buku A Clash of Kings karya George R.R Martin, yang menjadi sumber cerita untuk serial TV terkenal Game of Thrones, sudah tersedia rekaman suaranya di Listeno. Bahkan buku tersebut menjadi salah satu buku dalam daftar Top Berbayar.
Tak hanya buku terjemahan, Listeno juga telah menyediakan rekaman suara dari buku-buku populer karya penulis tanah air. Salah satu buku lokal yang cukup laris di Listeno adalah London Love Story karya Lisa TS. Buku ini merupakan sumber cerita dari sebuah film yang dirilis pada tanggal 4 Februari 2016 lalu, dengan judul yang sama.
Ketika kami mencoba mendengarkan sebuah audiobook di Listeno, ternyata kualitas suaranya sangat baik. Pengisi suara yang dipilih Listeno membacakan buku tersebut dengan nada yang naik dan turun, menyesuaikan dengan cerita di dalam buku. Listeno bahkan menyisipkan efek-efek suara yang menambah keseruan ketika kita mendengarkannya. Sejauh ini sudah ada 10.000 pengguna yang terdaftar di Listeno, dengan 3.500 di antaranya merupakan pengguna aktif.
Fokus untuk bahasa Indonesia
Sebagian besar audiobook yang disediakan Listeno bisa dinikmati secara gratis. Namun untuk buku-buku tertentu, Listeno mengharuskan pengguna untuk membayar sejumlah uang. Listeno menyediakan empat metode pembayaran, yaitu dengan kartu debit atau kredit, pulsa telepon, Listeno kredit, atau dengan kode voucer.
Untuk tiga metode pertama, Listeno baru akan merilisnya pada bulan Maret 2016. Sedangkan untuk pilihan kode voucer, pengguna harus mentransfer uang terlebih dahulu ke rekening milik Listeno, sesuai dengan harga yang tertera di aplikasi mereka. Setelah melakukan konfirmasi pembayaran, Listeno akan memberikan sebuah kode voucer yang bisa dimasukkan oleh pengguna ke dalam aplikasi Listeno, untuk kemudian menikmati audiobook yang mereka inginkan.
Untuk saat ini, aplikasi Listeno baru tersedia untuk platform Android. “Kami sedang merencanakan untuk membuat aplikasi Listeno untuk platform iOS. Setelah itu baru kami akan buat untuk platform Windows 10,” ujar Afit. Ketika ditanya apakah Listeno akan membuat audiobook untuk buku berbahasa asing di kemudian hari, Afit pun menggeleng. Menurutnya, untuk saat ini Listeno masih fokus untuk membuat audiobook untuk buku berbahasa Indonesia.
Untuk pasar dalam negeri, sepertinya Listeno tidak mempunyai pesaing. Namun untuk pasar internasional, Amazon sudah membuat aplikasi serupa dengan nama Audible. Saat ini, Audible bahkan sudah mempunyai dua skema pembayaran, yaitu pembayaran untuk satu buku, dan pembayaran untuk berlangganan secara bulanan. Sayangnya, Audible belum mempunyai koleksi buku berbahasa Indonesia.
Video Tentang Listeno
Plus
- Kualitas suara bagus
- Aplikasi mudah digunakan
- Sudah tersedia Mode Anak
Minus
- Belum tersedia sistem pembayaran yang mudah digunakan
- Koleksi buku masih sedikit