Menjelang Idul Fitri, sebagian masyarakat melakukan perawatan kendaraannya untuk persiapan mudik ke kampung halaman. Namun dengan banyaknya pilihan bengkel motor dan mobil yang ada, tidak mudah untuk mengetahui mana yang sesuai dengan kendaraan yang dimiliki.
Aplikasi ini pertama kali diluncurkan pada Desember 2015 pada platform Android. Menurut Paulus, alasan pemilihan platform ini karena mayoritas tim memiliki background pengetahuan di Google. Lalu pengembangan aplikasi iOS terkendala dengan beberapa hal, seperti lisensi dan rumitnya membangun aplikasi di platform tersebut.
Akhirnya pada awal Juni 2016, aplikasi Obeng meluncur resmi di iOS. Sejak diluncurkan, data dari AppAnnie mengungkapkan kalau Obeng telah mendapat lebih dari 5.000 unduhan di platform Android dan iOS.
Fokus penetrasi pasar ketimbang monetisasi
Aplikasi Obeng berada di bawah lisensi dari PT. Satu Lingkaran Teknologi. Oleh karena itu, Paulus menambahkan bahwa dana operasional Obeng didapat dari cabang usaha lainnya dari perusahaan. Tim Obeng sendiri saat ini berjumlah lebih dari 20 orang, dan semuanya berlokasi di Jakarta. Ia lebih lanjut berujar bahwa:
Dari awal pengembangan aplikasi, semuanya dilakukan secara bootstrap dari co-founder lainnya. Selain itu, perusahaan memiliki beberapa cabang usaha. Uang yang dihasilkan digulirkan secara subsidi silang untuk aplikasi Obeng.
Sayangnya, Paulus enggan membeberkan besarnya nilai untuk membangun aplikasi ini. Ia hanya berujar bahwa nilai yang digunakan untuk Obeng masih relatif kecil.
Terkait dengan monetisasi, Obeng belum fokus menambah pundi-pundi keuntungan, melainkan fokus terlebih dahulu untuk menambah direktori informasi bengkel yang dimiliki. “Sudah tersedia lebih dari 3.000 bengkel yang mendaftarkan dirinya ke aplikasi Obeng. Kebanyakan dari angka tersebut mendapat informasi dari lingkungan pertemanan saja,” kata Paulus.
Daerah yang tercakup dalam direktori tersebut mencakup Aceh hingga Papua. Namun, Paulus menambahkan, mayoritas bengkel masih berada di daerah Jakarta dan sekitarnya.
Ingin jadikan Obeng sebagai media sosial bagi komunitas
Saat disinggung rencana mendatang, Paulus menerangkan bahwa ke depannya Obeng akan dibuat lebih ke arah media sosial. Tujuan aplikasinya tetap sama, yaitu memudahkan pengguna menemukan bengkel terdekatnya.
“Tim ingin membuat Obeng layaknya media sosial Path, yang lengkap dengan integrasi langsung ke lokasi bengkel yang dituju,” ujar Paulus.
Ia juga menerangkan bahwa jalur monetisasi akan dimulai dari langkah tersebut. Menurutnya, para bengkel nantinya bisa melakukan promosi untuk layanan yang diberikan kepada pelanggan.
Lalu saat disinggung akan kompetisi di ranah ini, Paulus menyatakan bahwa kebanyakan layanan yang ada saat ini mengambil komisi dari bengkel yang bekerja sama untuk mendatangkan pelanggan. Sedangkan Obeng sejauh ini tidak menerapkan komisi untuk bengkel yang bergabung dengan aplikasinya.
Selain Obeng, aplikasi lain yang menyediakan informasi bengkel masih didominasi oleh layanan jasa on-demand perbaikan kendaraan yang datang ke rumah pelanggan, seperti Seekmi dan Beres.