LinkAja segera menjadi alternatif pembayaran dalam aplikasi Gojek, selain Go-Pay. Pengumuman ini menandakan pertama kalinya Gojek membuka ekosistemnya dengan gaet pihak ketiga, sekaligus mematahkan persepsi publik yang menganggap kehadiran LinkAja memanaskan peta persaingan uang elektronik di Indonesia.
President Gojek Andre Soelistyo mengatakan, fitur ini akan segera tersedia dalam waktu dekat tahun ini. Pihaknya menganggap dengan menerapkan ekosistem terbuka dan kolaborasi dengan semua pihak, maka akan lebih banyak masyarakat yang bisa merasakan dampak positifnya.
“Gojek mengucapkan selamat atas diluncurkannya LinkAja dan kami menyambut positif kehadiran LinkAJa dalam platform kami,” terang Andre dalam keterangan resmi.
Managing Director Go-Pay Budi Gandasoebrata menambahkan, LinkAja membawa misi yang serupa dengan Gojek dan Go-Pay, yaitu mendukung akselerasi Gerakan Nasional Non Tunai (GNNT), memperkenalkan, dan mengedukasi masyarakat Indonesia tentang manfaat pembayaran non tunai.
Andre menambahkan, ke depannya baik Gojek dan Go-Pay akan selalu terbuka pada kolaborasi yang bertujuan untuk memberikan dampak positif kepada masyarakat, serta membangun ekonomi Indonesia dari piramida terbawah.
LinkAja sendiri baru diperkenalkan secara resmi pada 30 Juni 2019 sebagai uang elektronik dari sinergi Telkomsel dan tujuh BUMN. Beberapa hari yang lalu, CEO LinkAja Danu Wicaksana menjelaskan strategi LinkAja saat adalah fokus ke layanan yang menjadi kebutuhan dasar masyarakat, sehingga bukan memperbanyak promo pada layanan gaya hidup.
Ada sejumlah pilot project untuk penambahan layanan baru seperti remitansi, transportasi kereta api, tol, SPBU.
Salah satu layanan yang telah resmi tersedia adalah pinjaman. LinkAja bermitra startup lending Kredit Pintar untuk pengadaan layanan tersebut. Pengguna bisa meminjam dana cash loan mulai dari Rp600 ribu sampai Rp1,2 juta.
Sumber: Daily Social