Bersama pembaruan aplikasi Android versi teranyar, Traveloka mengumumkan bahwa pihaknya kini mulai melayani pangsa pasar Australia. Terkait ekspansi ini, DailySocial telah menghubungi tim Traveloka. Mereka mengonfirmasi kabar tersebut, hanya saja belum bisa menginformasikan secara detail, apakah mereka sudah membangun kantor perwakilan di sana dan/atau membentuk tim khusus.
Kehadiran Traveloka di luar Asia Tenggara sebenarnya sudah dimulai sejak Januari 2019 lalu di India. Hanya saja fokus mereka di sana bukan untuk memenangkan peluang OTA, melainkan mengembangkan pusat riset dan pengembangan produk teknologi.
Rencana ekspansi besar-besaran Traveloka sudah mulai tersiar sejak tahun 2018. Untuk mengakselerasi misi tersebut, mereka dikabarkan tengah mengumpulkan pendanaan baru senilai 6 triliun Rupiah. Saat ini selain di Indonesia, Traveloka sudah melayani pengguna di Thailand, Vietnam, Malaysia, Singapura, dan Filipina.
Sebelumnya Traveloka juga dikabarkan telah melakukan akuisisi beberapa pemain OTA, salah satunya merupakan rival bisnisnya di Indonesia, yakni Pegipegi. Selain itu ada juga Mytour dari Vietnam dan Travelbook dari Filipina. Strategi lain yang terus didorong untuk memenangkan pasar ialah pengembangan produk, saat ini yang cukup digencarkan ialah fitur PayLater.
Menurut hasil penelitian Google-Temasek, sektor Online Travel adalah salah satu yang terbesar di ekonomi digital Asia Tenggara saat ini. Prakiraan nilainya di tahun 2018 sebesar $30 miliar, melebihi e-commerce dan ride hailing. Potensi pertumbuhannya ditakar mencapai $78 miliar pada tahun 2025 mendatang.
Sumber: Daily Social