1. Amartha
Amartha merupakan sebuah lembaga keuangan mikro yang telah berdiri sejak tahun 2010. Menanggapi geliat konsumen digital yang terus bertumbuh, sejak tahun 2015 mereka mencoba mendigitalkan bisnisnya. Melalui PT Amartha Mikro Fintek, layanan digital ini menyenggarakan jasa P2P Lending Platform dengan sasaran spesifik penggerak ekonomi inklusif (UMKM). Amartha mencoba menjadi jembatan antara orang yang pemilik modal sebagai investor dan orang yang membutuhkan pembiayaan bisnis. Untuk itu, startup yang didirikan oleh Andi Taufan Garuda Putera ini menyebut dirinya sebagai P2P Lending Marketplace. Saat ini sudah puluhan ribu transaksi yang telah diproses Amartha, dan per Juni 2016 lalu, pihak Amartha menginformasikan kepada DailySocial bahwa telah membukukan dana Rp 37 miliar, dengan rasio kredit macet 0%.
2. Cashlez
Didirikan oleh Teddy Setiawan Tee, Cashlez menyediakan perangkat mPOS (Mobile Point of Sales) yang memudahkan pengguna (dalam hal ini pemilik merchant dan konsumen) untuk melakukan transaksi finansial melalui smartphone. Bediri sejak tahun 2015, Cashlez menghadirkan produk dongle mPOS yang dapat dimiliki dan digunakan penyedia jasa untuk dapat memproses transaksi melalui ponsel konsumen yang terhubung lewat sambungan bluetooth dalam proses pembayaran.
3. CekAja
CekAja merupakan sebuah portal web yang menyajikan perbandingan beragam produk finansial yang ada di Indonesia. Mulai dari tabungan, berbagai produk kredit, produk syariah, produk asuransi, untuk individu dan UKM. Didirikan oleh J.P. Ellis, startup yang sudah berdiri sejak tahun 2014 ini mengaku telah memiliki traksi terbesar pengguna untuk layanan sejenis di tanah air.
Hal tersebut dibuktikan dengan kemantapan CekAja berekspansi ke Filipina dengan produk eCompareMo. Per tahun 2015 rata-rata kunjungan unik ke situs mencapai 2 juta pengguna. Baru-baru ini pihaknya juga mulai memperlebar cakupan bisnis dengan menghadirkan layanan penjualan asuransi secara online.
4. Cermati
Masih tentang situs pembanding produk finansial, Cermati juga menjadi salah satu startup yang turut meramaikan persaingan di lanskap layanan tersebut. Bedanya Cermati memfokuskan diri untuk menyasar tech-savvy users, alias orang-orang yang sudah terbiasa dengan layanan digital.
Cermati diluncurkan pada akhir tahun 2014. Dari data pengguna yang telah terhimpun, saat ini rata-rata pengguna layanan Cermati adalah masyarakat usia produktif 20 – 40 tahun yang sedang dalam tahap pematangan finansial. Umumnya mereka sudah terbiasa dengan smartphone dan layanan digital ala media sosial, e-commerce atau on-demand.
5. DavestPay
Startup asal kota Makassar ini menyediakan layanan digital untuk segmentasi B2C (Business to Consumer). DevestPay memberikan kemudahan kepada konsumen (masyarakat umum) untuk melakukan pembayaran berbagai jenis tagihan dan pembayaran layanan online (seperti e-commerce) melalui smartphone. Semua transaksi pembayaran di DavestPay dilakukan secara online. Para pengguna dapat mengisi saldo deposit yang kemudian bisa digunakan untuk bertransaksi.
DavestPay memiliki ragam fitur pembayaran dalam satu aplikasi, seperti pembayaran listrik (prepaid, post-paid, non-taglis), iuran BPJS, tagihan PDAM, tagihan telepon, tagihan internet, TV berlangganan, pembayaran cicilan kendaraan, pembelian pulsa, tiket pesawat, voucher hotel, hingga voucher game. Ke depan mereka juga akan memiliki fitur transfer serta peminjaman uang.
6. Dimo
Didorong rendahnya penetrasi produk perbankan di masyarakat terutama kartu kredit, dan tingginya kepemilikan smartphone di Indonesia, Dimo (dulunya FLASHiZ Indonesia) meluncur menyuguhkan layanan yang cukup unik untuk kategori mobile payment, yakni Pay by QR. Pay by QR merupakan metode pembayaran yang dapat digunakan oleh para pengguna smartphone melalui berbagai sumber (bank, telco, e-wallet) di merchant apa pun yang sudah menjadi mitra dari Pay by QR. Pay by QR sudah bisa diunduh di platform iOS dan Android. Saat ini Pay by QR sudah mendukung aplikasi Dompetku, Uangku, Simobi, dan Zimplepay.
7. Doku
Doku telah berdiri selama tujuh tahun sebagai penyedia platform pembayaran online untuk berbagai layanan digital. Melalui layanan andalannya Doku Wallet, per tahun 2015 pihaknya telah merangkul lebih dari 850 ribu pengguna, dengan jumlah merchant mencapai 17 ribu. Hingga kini Doku Wallet juga masih didominasi pembayaran e-commerce oleh kebanyakan penggunanya.
Jenis transaksi yang kerap digunakan di antaranya adalah transfer uang sesama pengguna Doku Wallet, pembayaran atau pembelian rutin seperti voucher pulsa, pembayaran premi asuransi, BPJS dan pembelian program promo dari merchant menjalin kemitraan dengan Doku melalui Doku Wallet, pembelian konten online games, kebutuhan sehari-hari di Alfa Online, kebutuhan travel seperti pembelian tiket di Ezytravel, Citilink, KAI dan lainnya.
8. Dompet Sehat
Dompet Sehat menyediakan layanan online untuk jasa pengatur keuangan untuk kebutuhan sehari-hari. Layanan ini membantu pengguna personal dalam mengelola berbagai macam hal, mulai dari tabungan, isi dompet, ataupun sumber lain yang dapat disesuaikan dengan kondisi yang sebenarnya. Anggaran-anggaran seperti makan keluarga, bayar tagihan, transfer, dll dapat dialokasikan saat pertama kali menggunakan layanan ini. Nantinya pengguna tinggal mencatat pengeluaran yang dilakukan maka Dompet Sehat secara otomatis platformnya akan mengurangi dari pos anggaran yang sesuai.
Dompet Sehat juga dapat mengetahui jumlah rekening yang terdapat dalam tabungan penggunanya apabila pengguna menambahkannya dengan mengisi form login seperti pada layanan internet banking yang disediakan. Meski belum mendukung banyak bank, namun setidaknya nasabah bank BCA, BNI, dan Mandiri sudah dapat menambahkan data ke dalam akun Dompet Sehat yang dimiliki.
Pengembang Dompet Sehat juga sempat mengembangkan Veryfund, sebuah layanan mobile menawarkan kemudahan untuk memeriksa saldo dan juga melacak transaksi keuangan berbagai akun bank yang dimiliki penggunanya. Namun sayangnya sampai saat ini Veryfund tidak memiliki kejelasan, sampai artikel ini dirilis website official-nya pun tidak bisa diakses. Konon tim pengelola sedang dalam keadaan vakum.
9. Investree
Investree memiliki konsep marketplace yang akan mempertemukan para investor (mereka yang mempunyai dana) dengan peminjam. Startup yang digawangi oleh Adrian Asharyanto Gunadi, Andi M Andries dan Dickie Widjaja ini meluncur pada akhir tahun lalu.
10. Jojonomic
Jojonomic merupakan startup yang menyediakan layanan pengelolaan keuangan, baik untuk pribadi maupun untuk kalangan bisnis (dalam Jojonomic Pro). Melalui aplikasi dengan pendekatan social platform, Jojonomic mencoba untuk menghadirkan kenyamanan bagi pengguna sehingga memiliki manajemen finansial yang lebih tertata. Melalui versi Jojonomic Pro, prosedur reimbursement di organisasi/perusahaan cukup dilakukan melalui foto dan pengisian formulir di aplikasi ponsel. Mereka mengklaim departemen sumber daya manusia bakal menghemat waktu pengurusan reimbursement hingga 70%.
11. Kartuku
Kartuku dikenal sebagai sebuah perusahaan teknologi keuangan Indonesia yang mengkhususkan diri pada solusi pembayaran. Sebagai penyedia Third Party Processor (TPP) dan Payment Service Provider (PSP), Kartuku memberikan solusi end-to-end yang dapat diterapkan mitranya dalam mengelola pembacaran secara cashless melalui sistem elektronik.
12. Koinworks
KoinWorks merupakan sebuah platform online yang menyediakan sistem penilaian pinjaman, sistem pembayaran, dan teknologi yang memberikan pengalaman lebih baik untuk para pemberi pinjaman dan peminjam. Layanan peminjaman uang digital ini diinisiasi dengan dalih untuk memberikan sebuah alternatif layanan finansial yang sederhana.
Selain itu juga memberi pilihan di tengah opsi pinjaman dari institusi finansial yang masih mematok margin bunga (Net Interest Margin) yang sangat tinggi (jika dibandingkan negara-negara lain). Koinworks juga menerapkan sistem fraud-check yang ketat, dan juga membuat algoritma khusus untuk analisis kredit.
13. Modalku
Modalku merupakan platform P2P Leding yang mengklaim sebagai perusahaan dengan model bisnis pertama di Indonesia yang meluncurkan produk bisnis alternatif dari investasi berbasis digital. Dengan konsep mirip seperti crowdfunding, para pemberi pinjaman dapat menyalurkan dananya dan berinvestasi di perusahaan UKM yang membutuhkan dana.
14. PayBill
Paybill menyediakan layanan online untuk pembayaran tagihan (termasuk tagihan asuransi, listrik, cicilan motor, mobil, PDAM, hingga TV berbayar) dan pembelian voucher digital. Startup yang resmi diluncurkan awal tahun ini datang dengan menawarkan kemudahan dan pengalaman baru kepada pengguna untuk melakukan transaksi rutin. Paybill saat ini juga telah bekerja sama dengan ATM Bersama sebagai rekanan teknologi untuk produk akun virtual atau transfer pembayaran.
15. PinjemDoku
PinjemDoku adalah platform digital yang bisa menjembatani antara kreditur dan debitur. Startup fintech asal Surabaya ini mengusung dua pendekatan sekaligus, B2C dan B2B. Untuk B2C, masyarakat yang butuh pinjaman kredit multiguna bisa mengisi data pribadinya lewat platform PinjemDoku. Berikutnya, petugas akan datang untuk survei dan memeriksa kelengkapan data. Bila setuju dana akan cair dalam beberapa hari kemudian.
Sementara untuk konsep B2B, tenaga pemasar PinjemDoku yang dinamai Sahabat Doku akan memasarkan produk cicilan multiguna yang dimiliki MUF (PT Mandiri Utama Finance sebagai rekanan PinjemDoku) kepada orang-orang yang tidak memiliki akses internet. Nantinya, proses pengajuan akan dilakukan dalam loket yang dimiliki PinjemDoku untuk kemudian diproses ke kantor pusat MUF.
16. SatuLoket
SatuLoket merupakan startup asal Yogyakarta yang memberikan kemudahan kepada masyarakat untuk mengakomodir kegiatan pembayaran sehari-hari. Produknya melingkupi pembelian voucher pulsa seluler, voucher online game, voucher listrik atau token PLN, tagihan PAM, dan lain sebagainya.
17. Shiv App
Shiv bekerja sebagai perantara antara seseorang yang ingin mentransfer uang dengan calon penerimanya. Setiap transaksi dilakukan melalui rekening perantara Shiv. Nantinya Shiv akan mengirimkan kepada penerima yang dituliskan, meski ke nomor rekening berbeda. Keuntungan bagi pengguna, tidak ada biaya transfer untuk kebutuhan tersebut. Saat ini limit transfer tiap pengguna per hari mencapai 2 juta.
18. Taralite
Taralite merupakan portal online yang menyediakan layanan kredit kepada penggunanya. Layanan Taralite juga memberikan pinjaman sesuai dengan spesifikasi kebutuhan, misalnya untuk kebutuhan pendidikan, kredit usaha, persalinan, ataupun umroh. Modal untuk pinjaman Taralite menggunakan dana yang dimiliki perusahaan dan bekerja sama dengan beberapa rekanan perbankan.
Secara khusus saat ini Taralite juga telah bermitra dengan Uber. Hal ini untuk mempermudah pengguna ketika ingin mendapatkan pinjaman dana untuk pembelian mobil yang akan digunakan bisnis. Taralite bekerja sama dengan Uber untuk membantu calon driver Uber (Uber Partner) baru maupun yang sudah menjadi Uber Partner memiliki mobilnya sendiri.
19. UangTeman
UangTeman mencoba memberikan solusi bagi masyarakat yang sedang membutuhkan pinjaman atau dana talangan dengan jumlah maksimal Rp 3,5 juta serta dengan jangka waktu peminjaman yang tidak lebih dari 30 hari. Karena tidak adanya agunan dalam proses ini, meskipun peminjamannya tergolong mudah bunganya yang diberikan bisa dibilang tinggi. Di situsnya disebutkan suka bunga pinjaman rata-ratanya adalah 1% per hari. Ada pula sejumlah biaya dan denda yang dikenakan jika cicilan tidak dibayar tepat pada waktunya.
20. Veritrans
Veritrans juga bermain dalam sektor payment gateway. Sejauh ini Veritrans menawarkan beberapa produk untuk metode pembayaran seperti VT-Link, VT-Web, dan VT-Web. Salah satu hal yang membuat Veritrans ini layak diperhitungkan adalah jalinan kerja sama yang telah dibangun dengan beberapa bank kenamaan seperti BNI, Mandiri, CIMB Niaga, BCA, BRI, serta Permata Bank. Keragaman payment channel yang dimiliki Veritrans juga menjadi keunggulan Veritrans.
Sumber: Dailysocial