May 2, 2024

Setelah tren memotret dengan smartphone, orang-orang mulai beralih menggunakan action camera. GoPro menjadi pionir di sektor ini, meski sekarang vendor gadget lain hadir dengan action cam versi masing-masing. Mari kita lihat lima alternatif GoPro berikut ini. Soal harga, bisa dibilang sangat kompetitif. Namun mayoritas hadir dengan fitur-fitur unik yang bisa kamu sesuaikan dengan kebutuhan dan tentunya dukungan aksesori.

Sesuai namanya, action cam cocok digunakan untuk kamu yang hobi beraktivitas ekstrem. Jadi manfaatkan kamera-kamera tangguh ini untuk mengabadikan momen yang ekstrem, bukan sekadar swafoto (selfie dan wefie).

1. Xiaomi YI 4K Action Camera

Xiaomi Yi 4K | Foto

  • Berat: 94 gram
  • Kemampuan perekaman: 4K (30fps) | 1080p (sampai 120fps) | 720p (sampai 240 fps)
  • Tahan air: Tidak disebutkan (tersedia waterproof cover)
  • Resolusi foto: 12 MP
  • Daya tahan baterai: 2 jam
  • Harga: sekitar Rp2,7 juta*

Era perekaman gambar bergerak dengan kualitas Full HD sudah menjadi hal yang lumrah. 4K menjadi standar baru seiring makin canggihnya perangkat dengan ukuran yang kian minim, dan Xiaomi lewat YI 4K Action Camera mencoba mengakomodasi hal tersebut.

Lompatan pada YI 4K Action Camera sangat jauh bila dibandingkan seri pertama yang pernah kami review dua tahun lalu. Ukuran layar sentuhnya juga lebih besar dari layar milik GoPro Hero5. Sayangnya, Xiaomi belum membenamkan voice command pada action cam terbarunya ini. Namun rasanya untuk sebuah perangkat perekaman gambar, fitur ini masih bisa dikesampingkan.

Xiaomi juga tidak memberikan data pasti seberapa dalam YI 4K Action Camera bisa dibawa masuk ke dalam air. Namun ada case waterproof yang bisa kamu beli terpisah dari paket penjualannya.

2. Sony FDR-X3000R

Sony-FDR-X3000R | Foto

  • Berat: 114g
  • Kemampuan perekaman: 4K (30fps) | 1080 (sampai 60fps) | 720 (sampai 120 fps)
  • Tahan air: 60 meter (dengan case)
  • Resolusi foto: 8,2 MP
  • Daya tahan baterai: 1-2 jam
  • Harga: sekitar Rp6,9 juta*

Penggemar fotografi digital pasti setuju bila Sony merupakan salah satu perangkat yang memuaskan untuk segala lini. Baik kamera mirrorless, point and shoot, sampai action cam. Pada seri FDR-X3000R ini Sony tidak hanya sekadar menjual kemampuan rekam 4K dengan 30fps yang sudah makin marak di ranah action cam. Teknologi bernama Balanced Optical SteadyShot (B.O.SS) menjadi andalan mereka di semua resolusi dan mode perekaman.

Dari awal terjun ke dunia action cam, Sony selalu mengunggulkan bila perangkat mereka mudah dibawa dan bisa “dipakai”. Artinya kamu dengan mudah menyematkannya di helm, atau mengikatnya di lengan, atau memasang di sepeda tanpa perlu pusing dengan mounting. Pada FDRX3000R, Sony masih mempertahankan fitur-fitur tersebut dan menyempurnakannya.

Satu hal yang menurut saya paling membedakan Sony FDR-X3000R dengan action cam lain adalah adanya live view remote RM-LVR3. Bentuknya mirip smartwatch dan kamu bisa melakukan pengendalian perangkat dari jarak jauh lewat koneksi Bluetooth. Suka bermain-main di air? Tenang, Sony sudah menyertakan housing underwater, dan kameranya sendiri sudah dibekali fitur tahan cipratan air.

3. Olympus TG-Tracker

Olympus TG Tracker | Foto

  • Berat: 180 gram
  • Kemampuan perekaman: 4K (30fps) | 1080 (hingga 60fps) | 720 (hingga 240fps)
  • Tahan air: 30 meter
  • Resolusi foto: 7,2 MP
  • Daya tahan baterai: 3 jam
  • Harga: sekitar Rp5,3 juta*

Hanya dengan melihat desainnya, Olympus berhasil memberikan kesan tangguh pada TG-Tracker. Dan memang bukan sekadar kelihatannya karena kamera ini sudah waterproof tanpa perlu housing sampai kedalam 30 meter.

Untuk sebuah action cam, Olympus TG-Tracker mengedepankan lima sensor yaitu GPS, kompas, acceleration sensor, barometer dan termometer. Olympus juga mengklaim kamera ini mampu digunakan hingga suhu -10ºC.

Layar berukuran 3,8 incinya mengusung desain flip. Tentunya memudahkan pada saat kamu melakukan proses perekaman dan preview. Satu fitur lain yang rasanya hampir tidak pernah ada pada action cam lain adalah lampu LED yang membantu proses perekaman di medan minim cahaya.

4. Garmin Virb XE

Garmin Virb XE | Foto

  • Berat: 152 gram
  • Kemampuan perekaman: 1080p (sampai 60fps) | 720p (sampai 120fps)
  • Tahan air: 50 meter
  • Resolusi foto: 12 MP
  • Daya tahan baterai: 2 jam
  • Harga: US$352 (sekitar Rp4,7 juta)*

Sebagai salah satu vendor yang sudah terkenal dengan produk GPS, tentu akan aneh bila Garmin tidak menyematkan fitur ini di dalam action cam terbarunya Virb XE. Selain GPS, kamera ini juga dilengkapi dengan akselerometer, Wi-Fi, Bluetooth, GPS, dan sensor Full ANT+ (sensor yang memungkinkan perekaman data dari perangkat lain seperti detektor detak jantung).

Sayangnya, kelengkapan sensor tadi tidak diimbangi dengan teknologi perekaman gambarnya. Garmin Virb XE masih belum mendukung perekaman gambar 4K, namun ini artinya juga daya tahan baterainya lebih tinggi.

Sebagai action cam, Virb XE bisa kamu bawa di air tanpa perlu case waterproof sampai kedalaman 50 meter. Dibandingkan kompetitor lain yang ada dalam daftar ini, Garmin Virb XE jauh lebih unggul untuk perkara diajak “menyelam”.

5. TomTom Bandit

TomTom-Bandit | Foto

  • Berat: 190 gram
  • Kemampuan perekaman: 4K (15fps) | 1080 (sampai 60fps) | 720 (sampai 120fps)
  • Tahan air: splashproof (dengan tutup lensa)
  • Resolusi foto: 16 MP
  • Daya tahan baterai: 3 jam
  • Harga: US$246 (sekitar Rp3,3 juta)*

Vendor yang satu ini masih terbilang baru di ranah action cam. Soal desain, saya merasa cukup yakin perlu adaptasi lebih dengan model TomTom Bandit yang cenderung bulat, sementara kompetitornya kebanyakan hadir dengan desain kotak. Namun untungnya, perangkat ini telah mendukung mount GoPro yang banyak beredar di pasaran.

TomTom Bandit juga telah mendukung teknologi perekaman 4K meski hanya 15fps. Sensor gerak, GPS, dan manual tagging juga menjadi keunggulan action cam ini. Daya tahan baterainya di atas kertas juga merupakan salah satu yang terlama. Lagi-lagi karena desainnya yang berbeda tadi, kamu perlu usaha ekstra bila ingin membawa kamera ini untuk berbasah-basah. Bodinya sendiri tahan cipratan air, namun untuk lensa memerlukan splash cover terpisah.

Sumber: Tech in Asia

About Author