November 22, 2024

Bagi yang memiliki usaha dagang di ranah fashion dan mereka yang ingin mendapatkan harga beli murah tiap berbelanja kemungkinan besar sudah tidak asing dengan pasar Tanah Abang yang terletak di Jakarta Pusat. Lokasi tersebut selalu sesak dipenuhi dengan pembeli di setiap harinya. Dengan kondisi tersebut dan perkembangan teknologi, Burhanudin Hulaimi membawa perdagangan di Tanah Abang ke ranah online, dengan nama TanahAbangMarketMarketplace tersebut resmi diluncurkan di minggu ini di bawah naungan PT Sejahtera Bersama Rakyat.

Hanya berikan lapak bagi pedagang internal

Berbeda dengan marketplace lainnya yang memungkinkan setiap orang untuk berjualan di dalamnya, platform ini hanya memberikan lapak bagi pedagang di Tanah Abang. “Selain untuk mempermudah para pelanggan, kita juga di sini bertujuan untuk membantu memajukan para pedagang yang ada di sini,” pungkas Burhanudin.

Ia juga berujar bahwa marketplace miliknya memiliki tujuan utama untuk berikan lapak online bagi pedagang di Tanah Abang agar produk mereka lebih menjangkau daerah lainnya di Indonesia secara mudah. Karenanya, ia berharap lebih dari 30.000 pelapak di Tanah Abang untuk bergabung di TanahAbangMarket.

Namun saat ini baru sekitar 250 pedagang yang bergabung di TanahAbangMarket. Mayoritas pedagang yang bergabung menawarkan pakaian pria, wanita, anak, kebutuhan rumah tangga, hingga tekstil. Barang-barang ini serupa dengan yang ditawarkan di pasar Tanah Abang secara offline.

Selain itu, menurut Burhanudin mendorong pedagang lapak juga akan memberikan sumbangan bagi ekonomi negara, terlebih di sektor ekonomi digital.

Optimis omzet besar

TanahAbangMarket Screenshot | Image

Kepadatan pembeli offline di Tanah Abang tidak diragukan lagi. Dan hal tersebut juga berdampak besar pada omzet dan laba yang dihasilkan. Burhanudin lebih lanjut mengatakan bahwa dalam sebulan terjadi transaksi antara Rp60 miliar hingga Rp80 miliar di pasar Tanah Abang.

Sedangkan untuk monetasi startup yang baru beroperasi ini, Burhanudin mengatakan bahwa saat ini setiap barang yang dijual dikenakan komisi tiga persen. Angka ini dinilainya masih wajar dan tetap memfokuskan bagi para pedagang untuk meraih laba.

Sayangnya ia masih enggan untuk menyebut besarnya transaksi yang telah diraih. Ia hanya berujar bahwa angkanya masih rendah karena belum lama beroperasi.

Tantangan dalam persaingan online

Burhanudin menyadari persaingan yang terjadi pada ranah e-commerce yang sedang berkembang di dalam negeri. Namun ia tidak merasa khawatir pada hal ini.

Pasalnya, marketplace TanahAbangMarket hanya merangkul para pedagang offline di Tanah Abang menjadi pelapak online. Selain itu, nama besar Tanah Abang menjadi karakter khusus untuk menarik pembeli, terlebih yang sudah berlangganan.

Lalu dalam urusan pembayaran, marketplace ini juga menurutnya sudah dilengkapi dengan sistem keamanan yang dapat pengguna andalkan. Pengguna disediakan pembayaran melalui transfer ATM, kartu kredit, dan mobile banking. Belum ada rencana untuk memberlakukan cash-on-delivery (COD) untuk TanahAbangMarket.

About Author