Facebook telah berkali-kali mencoba menyaingi popularitas Snapchat, mulai dari membuat aplikasi tandingan bernama Poke dan Slingshot, hingga memasukkan fitur Stories ke dalam Instagram. Namun media sosial terbesar di dunia tersebut sepertinya belum berhenti dari usaha mereka mengincar para pengguna Snapchat yang didominasi oleh kaum muda. Pada tanggal 19 Agustus 2016 yang lalu, Facebook meluncurkan sebuah aplikasi baru untuk berbagi foto dan video yang bernama Lifestage. Berbeda dengan aplikasi media sosial lainnya, Lifestage tidak mengharuskan kamu mengisi data diri berupa teks. Sebaliknya, kamu hanya perlu mengisi data-data diri tersebut dengan sebuah foto atau video.
Seperti namanya yang mempunyai arti panggung kehidupan, Lifestage seolah meminta kamu untuk tampil di atas “panggung” dengan memasang foto dan video wajah kamu ketika marah, senang, sedih, dan takut. Selain itu, kamu juga bisa memasukkan foto atau video tentang hal yang kamu suka, dan hal yang kamu tidak suka. Uniknya, aplikasi Lifestage ini dibuat oleh seorang developer Facebook bernama Michael Sayman yang masih berusia 19 tahun. Sayman sendiri sudah mulai membuat aplikasi sejak berusia 13 tahun. Ia bergabung dengan Facebook selepas lulus SMA, berkat tawaran pribadi yang diajukan langsung oleh CEO Facebook, Mark Zuckerberg.
Menurut Sayman, agar bisa berhasil membuat “tiruan” Snapchat, Facebook harus kembali ke masa awal peluncurannya sebagai platform sosial di lingkungan kampus. “Lifestage berusaha belajar dari apa yang dilakukan Facebook pada tahun 2004, lalu mencari tahu apa yang bisa dilakukan di tahun 2016 dengan mengedepankan konten video,” jelas Sayman.
Itulah alasan mengapa kamu baru bisa melihat profil pengguna lain di Lifestage ketika sudah ada lebih dari 20 orang pengguna lain yang berasal dari sekolah kamu. Profil pengguna lain pun tidak bisa kamu lihat apabila kamu berusia di atas 21 tahun. Lifestage sendiri tidak dapat memastikan validitas data yang kamu masukkan, namun mereka menyediakan fitur Report untuk mempermudah kamu dalam melaporkan pengguna-pengguna yang dicurigai menggunakan identitas palsu.
Saat ini Lifestage baru bisa dinikmati oleh para pengguna iPhone dan iPad. Facebook tidak memberikan keterangan apakah mereka juga akan merilisnya untuk perangkat berbasis Android.
Kehadiran Lifestage seperti menghadirkan strategi berbeda dari Facebook dalam menyasar kaum remaja. Bila strategi ini berhasil, Facebook tentu akan sangat diuntungkan dari sisi bisnis karena mereka kini punya aplikasi utama yang populer di kalangan pengguna dewasa dan sebuah aplikasi lain yang populer di kalangan anak muda.
Sumber: Tech in Asia