May 3, 2024

Google baru-baru ini meluncurkan aplikasi Backup and Sync untuk menyimpan data backup komputer pada layanan Google Drive. Aplikasi ini bisa langsung diakses melalui laman khusus di Google Drive dan dapat dipasang ke komputer dengan OS Windows ataupun Mac.

Keunggulan yang ditawarkan Google melalui aplikasi Backup and Sync adalah akses ke seluruh data komputer melalui perangkat mobile. Dengan layanan ini, seluruh jenis data yang kamu simpan dalam backup di Google Drive bisa dimodifikasi sesuka hati lewat aplikasi Google Drive di iOS ataupun Android.

Aplikasi Backup and Sync sebelumnya telah diumumkan Google melalui blog resmi mereka pada Juni 2017. Fitur baru ini sengaja diperuntukkan bagi konsumen umum, agar semua orang dapat memanfaatkan fungsi backup data guna keperluan bisnis atau personal.

Memanfaatkan aplikasi Backup and Sync cukup mudah. Kamu hanya perlu mengunduh aplikasinya ke dalam komputer dan mengikuti seluruh proses yang ada. Setelah sinkronisasi berjalan, folder yang kamu pilih akan muncul di kategori Computers, tepatnya di kategori folder My Drive.

Google Sync | Screenshot

Kapasitas terbatas apabila tidak berlangganan

Sayangnya, layanan Backup and Sync terkendala keterbatasan kapasitas penyimpanan Google Drive standar sebesar 15 GB. Jika kamu hendak menyimpan seluruh data yang terdapat dalam komputermu, setidaknya kamu perlu berlangganan layanan Google Drive premium dengan rentang harga Rp269.000 hingga Rp1,35 juta per tahun.

Bagi perusahaan yang menginginkan proses backup data komputer untuk keperluan bisnis dan perkantoran, Google saat ini sedang mempersiapkan fitur lain bernama Drive File Stream. Fitur untuk keperluan bisnis tersebut tengah dalam proses uji coba dan hanya tersedia bagi perusahaan pengguna G-Suite yang mendaftarkan diri sebagai pengguna awal saja.

Cloud Storage Battle| Illustration

Strategi Google memenangkan pasar penyimpanan cloud

Peluncuran aplikasi Back and Sync oleh Google bisa dilihat sebagai upaya mereka menantang dominasi Dropbox di bisnis penyimpanan cloud, terutama di ranah mobile.

Menurut riset dari Cloudrail yang merupakan perusahaan penyedia layanan integrasi API, Dropbox pada tahun 2017 masih menguasai pasar dengan memiliki 47,7 persen dari total pengguna layanan penyimpanan cloud. Posisi selanjutnya ditempati Google Drive dengan 26,9 persen pengguna, Microsoft OneDrive dengan 15,3 persen pengguna, dan Box sebesar 10,5 persen. Angka tersebut dihasilkan dari riset yang melibatkan 12 juta pengguna mobile secara global.

Walaupun Dropbox masih memimpin pasar, penguasaan pangsa pasar miliknya mengalami penurunan dibandingkan laporan sebelumnya di tahun 2016. Menurut Cloudrail, dalam kurun waktu lima bulan terakhir, Dropbox telah kehilangan banyak pengguna yang beralih ke Google Drive, OneDrive, dan lain-lain. Ini membuktikan bahwa mayoritas pasar masih bisa dipengaruhi beragam faktor, mulai dari penawaran fitur baru maupun harga lebih kompetitif.

Sumber: Tech in Asia

About Author