April 17, 2024

Pada tanggal 24 Mei 2017 ini, platform penyedia layanan transportasi on demand Grab mengumumkan peluncuran layanan carpooling sosial roda empat yang diberi nama GrabHitch (Nebeng) Mobil. Kehadiran layanan ini seperti menyusul peluncuran GrabHitch (Nebeng) Motor pada bulan Oktober 2016 yang lalu.

GrabHitch (Nebeng) Mobil sendiri merupakan layanan berbagi tumpangan yang serupa dengan Karpul dan Nebengers. Mediko Azwar selaku Marketing Director Grab Indonesia, menyatakan kalau pihaknya memutuskan untuk menghadirkan layanan ini demi mengurangi jumlah kendaraan di jalan.

“Tujuan utamanya sosial. Masih banyak orang berkendara dengan motor atau mobil. Bagaimana kita membantu mengurangi jumlah kendaraan di jalanan,” ujar Mediko saat ditemui di kawasan SCBD, Jakarta Selatan.

Sebagai langkah awal, Grab telah membuka layanan GrabHitch (Nebeng) Mobil ini di empat wilayah, yaitu Jabodetabek, Bandung, Surabaya, dan Malang. Tak hanya menghadirkan layanan dalam kota, GrabHitch (Nebeng) Mobil ini juga memungkinkan pengguna untuk bepergian antar kota seperti dari Jakarta ke Bandung, Surabaya ke Malang, dan sebaliknya.

Meski sudah diluncurkan, GrabHitch (Nebeng) Mobil ini baru bisa digunakan oleh pengguna dalam tempo dua minggu ke depan. Saat ini, mereka baru membuka pendaftaran untuk para pengemudi yang hendak memberikan tebengan.

Meski layanan ini memungkinkan perjalanan ke luar kota, Ridzki Kramadibrata selaku Managing Director Grab Indonesia menegaskan layanan ini tidak bersinggungan dengan bisnis perusahaan travel.

“Kepadatan lalu-lintas di kota lain sudah luar biasa dan butuh solusi ride sharing. Saya pernah dari Bandung ke Jakarta hampir delapan jam, bukan hari libur. Layanan ini tidak bersinggungan dengan pengusaha travel, karena si pengemudi yang nantinya berhak menentukan siapa yang boleh menebeng. Yang komersial tidak seperti ini praktiknya,” jelas Ridzki.

Perbedaan dengan layanan Grab lainnya dan layanan pesaing

Perbandingan tarif GrabHitch (Nebeng) Mobil |Screenshot

Perbandingan tarif Nebengers (kiri) dan GrabHitch (Nebeng) Mobil (kanan).

Mediko menjelaskan ada perbedaan antara layanan GrabHitch (Nebeng) Mobil dengan GrabShare atau GrabCar. Salah satu hal yang membedakan ketiga layanan tersebut adalah soal tarif.

Pada GrabHitch (Nebeng) Mobil, Grab sudah mematok tarif sebesar Rp1.500 per kilometer. Sedangkan pada GrabShare dan GrabCar, perhitungan tarif per kilometer yang ada masih harus ditambah dengan tarif dinamis berdasarkan supply and demand (Surge Pricing). Selain tidak mengenal Surge Pricing, pengguna GrabHitch (Nebeng) Mobil pun tidak perlu mengeluarkan biaya tambahan lain, seperti biaya tol.

Penetapan tarif di layanan GrabHitch (Nebeng) Mobil pun membuat mereka berbeda dengan layanan serupa, seperti Nebengers yang memberi kebebasan kepada pengguna mereka untuk menentukan tarif sendiri. Hal ini membuat tarif Nebengers cenderung lebih murah bila dibandingkan dengan GrabHitch (Nebeng) Mobil.

Nebengers sendiri awalnya justru tidak memberlakukan tarif sama sekali, sehingga pengguna hanya perlu memberi bayaran seikhlasnya. Namun hal itu tidak lagi mereka lakukan saat ini.

“Ternyata masyarakat kita itu suka sungkan kalau hanya menumpang saja tanpa ada kejelasan berapa uang yang harus dibayarkan untuk patungan. Kalau dibilang seikhlasnya, mereka juga bingung harus patungan berapa. Makanya di aplikasi ini, kita beri kesempatan si pemberi tumpangan untuk memasang tarif atau tidak,” papar Chief Information Officer Nebengers, Andreas Aditya, kepada BeritaSatu.

Kehadiran GrabHitch (Nebeng) Mobil seperti mempertegas fokus Grab untuk menghadirkan layanan-layanan baru. Sebelumnya mereka telah meluncurkan berbagai layanan seperti GrabHitch (Nebeng) Motor, GrabShare, dan GrabRental.

Di saat yang sama, pesaing mereka, Uber, justru fokus menghadirkan layanan di kota-kota baru. Sedangkan GO-JEK, fokus pada pengembangan GO-PAY. Menarik ditunggu strategi mana yang paling sukses menggaet pelanggan di tanah air.

Sumber: Tech in Asia

About Author