Aplikasi untuk memesan taksi, GrabTaxi, mengumumkan bahwa mereka telah mengubah brand menjadi Grab. Perubahan dilakukan di enam negara yang menjadi tempat operasional startup asal Malaysia tersebut, lengkap dengan pembaruan tampilan, logo, dan aplikasi.
Pembaruan ini merupakan iterasi ketiga yang dilakukan startup ini. Pada tahun 2011, mereka muncul kali pertama dengan nama MyTeksi. Kemudian melakukan pembaruan menjadi GrabTaxi pada 2013 saat melakukan ekspansi ke luar Malaysia. Dan sekarang, pada 2016, menjadi Grab.
Sampai saat ini, Grab telah memiliki empat layanan utama. Yaitu GrabTaxi, untuk pemesanan taksi; GrabCar, untuk pemesanan mobil pribadi; GrabBike, untuk pemesanan ojek atau kendaraan roda dua; dan Grab Express, untuk layanan pengiriman barang on-demand.
Pembaruan aplikasi dan luncurkan dashboard
Grab tampaknya belum melakukan pembaruan aplikasi untuk pengguna di Indonesia. Akan tetapi, sebagai gambaran, ada beberapa fitur baru yang akan ditambahkan berbarengan dengan perubahan ini. Selain tampilan yang lebih segar dengan logo baru, kini terdapat informasi lokasi Pick-Off dan Drop-Off yang terisi otomatis berdasarkan riwayat perjalanan kamu.
Selain itu ada GrabPay, sistem pembayaran terintegrasi yang memungkinkan pengguna untuk membayar menggunakan berbagai kartu kredit dan debit. Fitur ini sudah tersedia untuk pengguna Grab di Indonesia, Singapura, Filipina, dan Malaysia. Dua negara lain, yaitu Vietnam dan Thailand akan menyusul.
Bertepatan dengan pembaruan brand tersebut, Grab juga meluncurkan sebuah dashboard bagi pengguna Grab yang bisa diakses di sini. Pengguna hanya perlu melakukan validasi nomor telepon untuk bisa mengakses dashboard tersebut.
Di dalamnya, pengguna bisa melihat profil dan riwayat pesanan yang pernah dilakukan dari waktu ke waktu. Grab juga memungkinkan pengguna untuk menandai apakan pesanan taksi mereka untuk keperluan pribadi atau bisnis. Sehingga pengguna bisnis bisa melaporkan biaya perjalanan dengan lebih mudah.