Indotrading meyediakan wadah bagi perusahaan mikro yang tidak memiliki situs sendiri untuk dapat memasarkan produknya dengan harapan dapat menggenjot pasar ekspor. Layanan ini tersedia dalam dua bahasa: Indonesia dan Inggris. Ketersediaan jasa dalam dua bahasa ini untuk memudahkan pengusaha dalam negeri dalam menguasai pasar lokal dan global.
Perusahaan yang menggunakan jasa layanan Indotrading sangat beragam dan tercatat lebih dari 30 kategori, mulai dari produk pertanian, furnitur, elektronik, busana hingga mainan.
Memang hingga saat ini belum terlalu banyak situs serupa yang membidik segmen sejenis. Meski demikian, bukan berarti Indotrading melaju tanpa kendala. “Kendala terbesar yang harus diatasi adalah melakukan edukasi pasar. Target market kita bukan individu, tetapi perusahaan. Terkadang sangat sulit untuk meyakinkan mereka bergabung di Indotrading. Terlebih lagi, untuk mendapat relasi bisnis mereka terkadang masih mengutamakan iklan di media cetak dan bukan di media online,” jelas Handy.
Handy mengakui bahwa saat ini revenue mereka dalam keadaan yang baik. Selain pemasukan dari iklan, Indotrading juga mendapat revenue dari membership. “Per bulannya, kita bisa mendapat new member untuk gold (dan gold plus) membership sekitar lima puluh perusahaan. Situs ini sudah memiliki 370 pelanggan yang berbayar. Harga gold membership kita saat ini adalah 1,5 juta Rupiah, sementara untuk gold plus membership 1,9 juta rupiah per tahunnya.” Selain biaya keanggotaan, Indotrading juga memperoleh pemasukan lain dari fee transaksi.
Sumber: Daily Social