May 5, 2024

Sejak didirikan pada tahun 2002, jaringan profesional LinkedIn telah mengumpulkan berbagai data seperti skill, pendidikan, hingga riwayat pekerjaan dari 467 juta pengguna mereka. Dengan data-data tersebut, mereka pun bisa menghubungkan para pencari kerja dengan perusahaan yang sesuai.

Demi memperkuat kemampuan mereka dalam “menjodohkan” pemilik perusahaan dengan pencari kerja, pada tanggal 2 November 2016 kemarin LinkedIn mengumumkan sebuah fitur baru yang bernama LinkedIn Salary. Dengan fitur tersebut, perusahaan yang baru saja diakuisisi oleh Microsoft ini mengharapkan para pengguna mereka untuk berbagi informasi yang sangat penting di dunia kerja, yaitu gaji, bonus, hingga persentase saham yang didapat.

Informasi tersebut kemudian akan diolah oleh LinkedIn, dan disajikan dalam bentuk insight berdasarkan posisi, hingga jenis dan lokasi pekerjaan. Dengan begitu, para pengguna LinkedIn kini bisa mempunyai pertimbangan tambahan sebelum mereka memutuskan untuk melamar atau menerima sebuah tawaran pekerjaan.

linkedin-salary-us-screenshot-100690897-large

Contoh tampilan LinkedIn Salary

Untuk mengetahui informasi tersebut, kamu hanya perlu membagikan data gaji yang kamu terima. LinkedIn memastikan kalau informasi tersebut akan dienkripsi, sehingga karyawan LinkedIn pun tidak akan mengetahui informasi tersebut secara spesifik.

Bagi kamu yang tidak ingin membagikan informasi gaji, kamu tetap bisa melihat insight yang dihasilkan oleh LinkedIn dengan cara mendaftar sebagai pengguna Premium.

“Ke depannya, kami berharap data ini bisa dimanfaatkan untuk memberi saran terkait pilihan karir yang lebih baik bagi para pengguna kami. Sebagai contoh, kami bisa merekomendasikan beberapa skill yang harus kamu miliki di industri tertentu agar kamu bisa mendapatkan gaji lebih tinggi,” ujar Ryan Sandler, Product Manager LinkedIn dalam pengumuman di blog resmi mereka.

Linkedin Salary | Screenshot

Fitur LinkedIn Salary saat ini memang baru tersedia untuk para pengguna mereka di Amerika Serikat, Inggris, dan Kanada. Namun LinkedIn menyatakan kalau mereka akan menghadirkan layanan tersebut di seluruh dunia pada tahun 2017.

Fitur LinkedIn Salary ini sebenarnya sudah dihadirkan oleh layanan lain, seperti Glassdoor dan Qerja. Dengan basis pengguna yang sangat besar dan dukungan Microsoft di belakangnya, tidak mustahil kalau LinkedIn nantinya bisa mengalahkan para pendahulunya tersebut.

Sumber: Tech in Asia

 

About Author