March 28, 2024

Layanan transportasi Uber seperti tak henti-hentinya melakukan ekspansi ke kota-kota baru. Setelah meluncurkan layanan UberX di Cirebon, Solo, dan Pekanbaru pada tanggal 12 Mei 2017 yang lalu, secara berturut-turut mereka juga hadir di Manado, Pontianak, Bandar Lampung, Banyuwangi, Batam, Jember, serta Lombok.

Secara total, layanan UberX kini telah bisa digunakan oleh masyarakat di 21 kota di tanah air. Keputusan sang CEO mereka, Travis Kalanick, yang mengundurkan diri dari posisinya untuk sementara, seperti tak menghalangi proses ekspansi tersebut.

Seperti sadar akan hal itu, sang pesaing GO-JEK pun turut melakukan langkah serupa. Pada tanggal 9 Juni 2017 yang lalu, mereka meluncurkan layanan GO-CAR mereka di sepuluh kota baru, mulai dari Sidoarjo, Pontianak, Pekanbaru, Gresik, Sukabumi, Padang, Banjarmasin, Jambi, Mataram / Lombok, hingga Bandar Lampung.

Dengan begitu, GO-CAR kini telah bisa melayani masyarakat di 24 kota, dan tetap mengungguli Uber dalam hal jumlah kota yang dijangkau di tanah air.

Menariknya, Grab yang merupakan pesaing GO-JEK dan Uber, cenderung tidak melakukan ekspansi besar-besaran. Baru-baru ini mereka hanya menghadirkan layanan GrabCar dan GrabBike di kota Medan dan Makassar, serta layanan GrabTaxi di Solo dan Batam.

Grab justru terlihat fokus menghadirkan layanan transportasi baru, seperti GrabHitch (Nebeng), GrabShare, GrabRental, hingga menguji coba layanan helikopter GrabHeli. Mereka pun telah mengembangkan layanan pembayaran non tunai GrabPay, demi menyaingi layanan serupa yang dimiliki oleh GO-JEK, yaitu GO-PAY. Untuk melakukan itu, Grab bahkan telah mengakuisisi sebuah startup tanah air, Kudo.

Nadiem Makarim, CEO GO-JEK, pada tanggal 9 Juni 2017 yang lalu telah menyatakan kalau startup yang ia pimpin saat ini telah unggul dari kedua pesaingnya dengan menguasai lima puluh persen pasar transportasi di Indonesia. Dengan kondisi ini menarik untuk menyimak strategi berikutnya dari Uber dan Grab yang mungkin saja bisa mengubah peta persaingan tersebut di kemudian hari.

Sumber: Tech in Asia

About Author