Berbagai layanan on demand kian mewarnai kehidupan digital masyarakat. Berbagam layanan pun hadir dengan berbagai tujuan seperti biro jodoh, jejaring sosial, hingga pemesanan jasa profesional. Seekmi.com (Seekmi) adalah salah satu layanan online tersebut. Layanan yang berdiri pada April 2015 ini merupakan marketplace untuk jasa profesional, seperti perbaikan mesin, kesehatan dan guru les. Seekmi hadir untuk menghubungkan vendor (penyedia) jasa profesional dengan calon klien.
Matchmaking Engine
Sebagai penghubung klien dan penyedia jasa lokal, Seekmi mengharuskan pencari jasa untuk mengisi formulir tentang jenis jasa yang mereka inginkan. Nantinya, startup ini akan meneruskan permintaan mereka kepada para penyedia jasa yang ada di platformnya. Kemudian, Seekmi akan menampilkan beberapa penyedia jasa yang siap menawarkan jasa mereka berikut dengan tarif yang mereka pasang.
Setelah pencari jasa memilih penyedia jasa yang mereka inginkan, di sinilah tugas Seekmi selesai. Interaksi yang terjadi antara pencari jasa dan penyedia jasa akan berlanjut secara offline atau tidak melalui platform ini. Nayoko mengatakan, “Bisa dibilang kami seperti Tinder untuk jasa. Kami hanya memfasilitasi perkenalan, [kami tidak memfasilitasi] segala sesuatu yang terjadi setelah itu.”
Lalu, dari mana Seekmi memperoleh penghasilan? Penawaran dari penyedia jasa. Setiap kali penyedia jasa mengajukan penawaran harga kepada pencari jasa, Seekmi memberlakukan tarif. Bagaimanapun, untuk saat ini layanan Seekmi masih tersedia secara gratis. Menurut Nayoko, upaya ini dilakukan untuk mendapat kepercayaan para penyedia jasa. Seekmi juga ingin membuktikan terlebih dahulu bahwa layanannya bisa mempermudah para penyedia jasa mendapatkan proyek kerja.
Seleksi penyedia jasa yang ketat
Sejak diluncurkan dua bulan lalu, Nayoko mengklaim sudah ada lebih dari 100 penyedia jasa yang bergabung di platformnya. Tampaknya, Seekmi berfokus untuk menjaring penyedia sebanyak mungkin terlebih dahulu, karena situsnya sendiri belum menyediakan fitur pendaftaran untuk pencari jasa.
Sumber: Tech in Asia