November 22, 2024

Selama ini, cukup banyak e-commerce yang memberikan berbagai diskon dan penawaran menarik bagi pengguna sebagai magnet kuat. Namun, Snapcart jeli melihat peluang emas lain bahwa nyatanya kebanyakan aktivitas belanja harian dilakukan secara offline.

1

Belanja di ritel, foto struk belanja, dan dapat cashback

Cara kerja startup ini cukup unik. Pengguna mengunduh aplikasi untuk platform Android dan melihat produk apa saja yang bisa mendapatkan peluang cashback. Kategori produk yang tersedia beragam, mulai dari Makanan, Minuman, Kebutuhan Rumah Tangga, Perawatan Bayi, dan lainnya.

Setiap kategori ini akan memberi informasi besarnya uang yang akan didapat dari tiap produk. Founder dan CEO Snapcart, Reynazran Royono menjelaskan bahwa Snapcart telah aktif beroperasi sejak Juni 2015 dan sejauh ini aplikasinya telah memiliki sekitar 12.000 unduhan.

“Untuk mendapatkan cashback minimum poin yang dikumpulkan adalah sebesar Rp52.500, setelah mencapai angka tersebut, Snapcart akan mentransfernya melalui rekening bank pengguna,” tambahnya.

Selain melakukan belanja produk dan scanning struk belanja, pengguna juga dapat memperoleh poin dengan melakukan opsi Survey yang terdapat di dalamnya. Rata-rata setiap survei memiliki 10 pertanyaan bagi pengguna. Setelah selesai melakukannya, pengguna akan memperoleh poin tambahan.

3

Sejauh ini, aplikasi Snapcart telah menampilkan berbagai produk dari vendor ternama, seperti L’Oreal, Nestle, Cimory, Indofood, dan lainnya. Menurut CEO Ardent Capital Adrian Vanzyl, layanan Snapcart memang menjanjikan untuk dijalankan di Indonesia dengan mayoritas penduduk di kelas menengah.

“Tantangan utama Snapcart adalah scanning struk belanja dengan tepat, karena beberapa produk memiliki deskripsi serupa,” ujarnya. Untuk mengatasi kendala tersebut, kami menyematkan teknologi software recognition untuk tiap struk yang diunggah.

Adrian juga berujar bahwa hingga saat ini timnya masih terus mengembangkan teknologi ini agar aplikasi Snapcart lebih akurat dalam mendeteksi gambar.

2

Saat ini Snapcart telah memiliki 12 orang yang bekerja di dalamnya. Tim sangat ambisius untuk melakukan IPO dalam waktu mendatang setelah melakukan ekspansi di negara-negara berkembang di Asia Tenggara.

Sayangnya Adrian enggan menyebutkan besarnya nilai investasi untuk aplikasi ini. Ia hanya menambahkan bahwa pada Q3 tahun mendatang Snapcart akan kembali memperoleh investasi seri A.

Sebagai tambahan informasi, Ardent Capital merupakan investor di belakang usaha e-commerce terkemuka, seperti aCommerce, Moxy, dan Bizzy.

Startup dengan layanan pengisian survei dari pengguna di Indonesia lainnya adalah HomeTesterClub yang berada di bawah naungan EmTek, sedangkan banyak e-commerce hanya memberi diskon, bukan cashback seperti Snapcart.

About Author