April 28, 2024

Dua jenis hiburan yang cukup banyak dinikmati melalui dunia maya adalah musik dan video. Namun bila Anda cenderung lebih banyak menghabiskan waktu di depan komputer, maka rasanya hiburan dalam bentuk video akan lebih menyenangkan. Ditambah dengan perkembangan infrastruktur internet yang kian baik di Indonesia, layanan penyedia konten berbasis video seharusnya bisa dinikmati dengan lebih lancar. Mungkin selama ini Anda hanya mengenal situs YouTube untuk mencari hiburan konten video. Di Indonesia sendiri sudah ada beberapa startup yang mengusung konten video. Siapa saja mereka? Simak daftar berikut ini.

1. CliponYu

cliponyu 1

Situs CliponYu menampilkan konten hiburan secara live, yang memungkinkan para pengunjung dapat berkomunikasi langsung dengan para host. Situs ini diluncurkan pada bulan Agustus 2014 lalu, dan telah tersedia dalam versi mobile sejak Desember 2014. Bisa dikatakan bahwa CliponYu adalah situs perpaduan dari radio, podcast video, dan toko merchandise. Di dalam situs ini, para pengisi acara yang disebut dengan Host – yang didominasi wanita cantik – dapat menerima permintaan lagu untuk diputar dari pengunjung dan juga private chat selama acara berlangsung. Biasanya, para Host mulai mengudara pada sore hari, namun ada beberapa Host yang mengisi acara dari pagi hingga siang hari. Urusan angka dan data yang diperoleh CliponYu, Ken Tao, Project Director dari CliponYu mengklaim situs ini memiliki pertumbuhan cukup berarti. Sejak Agustus tahun lalu, setiap bulannya CliponYu mencatat dua juta _pageview, 300.000 pengguna aktif, dan satu juta pengunjung unik.

2. Zeemi.tv

header zeemitv 700x350

Startup Zeemi.tv mulai beroperasi sejak Agustus 2014. Pengguna dapat berinteraksi secara langsung layaknya situs CliponYu. Pengguna yang aktif bisa mengirimkan pesan kepada host, untuk nantinya mendapat reward yang dapat ditukarkan dengan hadiah langsung. Namun berbeda dengan CliponYu yang mengandalkan wanita cantik, situs ini bersih dari konten yang “tidak pantas”. Pada April 2015 lalu, startup ini mendapat pendanaan tahap awal (seed funding) dengan total lebih dari $1 juta (sekitar Rp12,8 miliar). Putaran pendanaan ini dipimpin oleh DeNA dan diikuti oleh 500 Startups. Dana segar yang diperoleh tersebut akan digunakan untuk pengembangan strategi pemasaran dan teknologi mereka sehingga bisa menumbuhkan basis pengguna di tanah air. Selain itu Zeemi.tv juga akan mendorong pengembangan aplikasi mobile di platform Android dan iOS untuk memberikan pengalaman yang lebih baik bagi pengguna.

3. Vidio

vidio emtek group

Vidio sudah beroperasi sejak November 2014 di bawah lisensi dari Kreatif Media Karya (KMK), yang merupakan cabang usaha dari Emtek Group. Berbeda dengan dua situs lainnya di daftar ini, Vidio menampilkan berbagai macam video user generated-content seperti sinetron, serial tv, film, musik, dan lainnya. Selain menyajikan konten video, Vidio juga selalu mengadakan kontes bagi para pengguna dengan hadiah menarik dan tawaran diorbitkan melalui beberapa sinetron milik SCTV. Lalu setiap bulannya situs ini sudah memiliki sekitar 4 juta pengunjung unik. Ke depannya tim sedang menggodok pembuatan aplikasi mobile, mengingat pertumbuhan smartphone di dalam negeri terus menunjukkan indikasi positif.

 

4.Komtung.TV

Komtung_2

Menghibur penonton di atas panggung seorang diri atau stand-up comedy memang sudah dikenal di Indonesia sejak 2011. Dengan dasar ide mewadahi para stand-up comedian, pada 17 Agustus 2012, Komtung.TV didirikan. Konten yang disajikan di KomtungTV kebanyakan berasal dari komunitas stand-up comedy yang tersebar di seluruh Indonesia. KomtungTV akan menampung segala bentuk ide kreatif yang berkaitan dengan dunia stand-up comedy untuk nantinya dipublikasikan dengan gaya KomtungTV. Meski namanya menggunakan label TV, ternyata tidak semua konten di dalam KomtungTV berformat video. Ada pula artikel dan gambar yang kesemuanya hadir dengan ciri khas stand up comedy. KomtungTV kebanyakan mengangkat bahasan seputar isu sosial dan fenomena yang marak terjadi di masyarakat, seperti kenaikan BBM, kondisi lalu lintas, ataupun pemberitaan yang viral.Ke depannya tim juga telah berencana untuk membuat aplikasi mobile.

5. Digilive

digilive

Startup ini akan memanjakan Anda penggemar musik yang tidak sempat menonton berbagai konser secara langsung di venue. Digilive dibentuk pada 12 Oktober 2013 atas kekecewaan sang founder Alvin Rizky Ismail yang tidak bisa menonton konser band favoritnya secara langsung. Awalnya Alvin bergerak sendiri untuk menjalankan startup ini, namun lalu beberapa musisi mulai mendukung usahanya menghadirkan kualitas gambar dan suara terbaik layaknya konser musik live di depan layar. Setelah berjalan hampir dua tahun, Digilive berada di bawah PT Digita Media Utama (Digitama). Startup ini mengklaim telah memiliki sekitar 10.000 member terdaftar yang didominasi pecinta musik sidestream. Dengan menonjolkan konten yang berkualitas dan berbeda dari kebanyakan media, Digilive tengah membidik sejumlah sponsor untuk beriklan. Keberadaan sponsor ini menurut Alvin juga nantinya akan mempermudah penikmat musik untuk bisa membeli makanan, minuman, atau merchandise seperti layaknya ketika menonton konser.

6. SoundsFromTheCorner

SFTC_1

Bila Digilive memanjakan pengguna layaknya menikmati tayangan konser secara langsung di depan layar, berbeda dengan SondsFromTheCorner. Startup ini didirikan pada September 2012 ini menyajikan video yang terbagi dalam beberapa kategori. Mulai dari Session Videos, yaitu video-video yang diproduksi khusus oleh SFTC. Ada juga Live Videos, yang sesuai namanya adalah rekaman video live dari artis di berbagai acara.

Fitur yang tak kalah menarik adalah 88Sec, dimana musisi akan memberikan komentar spontan tentang banyak hal. Penikmatnya kebanyakan berusia 18 hingga 35 tahun dan tersebar bukan hanya di dalam negeri, bahkan sudah terdapat banyak penikmat dari negara Filipina, Singapura, dan Malaysia. Selain itu mereka juga banyak melakukan proyek lepas untuk monetisasi, seperti promotor, digital agency, peliputan acara musik, dan lainnya. Sebagai startup berbasis video, maka tidak mengherankan bila SFTC sangat mengedepankan kurasi. Selain menghadirkan konten berkualitas, SFTC tidak mau memilah-milah jenis musik yang merek tampilkan.

7. Layaria

Layaria_1

Startup yang satu ini didirikan oleh Dennis Adhiswara yang berprofesi sebagai aktor dan produser di Indonesia sejak pertengahan 2012. Dennis menyederhanakan istilah online video channel network sebagai gabungan dari studio TV, agensi, dan inkubator bisnis. Lebih lanjut ia menjelaskan yang dilakukannya bersama tim Layaria mencakup akuisisi creator partner (pihak yang memiliki atau membuat konten video), pengembangan content production, inkubasi dan akselerasi creator partner, manajemen talenta sampai distribusi promosi hasil karya creator partner. Dengan banyaknya vertikal bisnis tersebut, Dennis berharap startup ini dapat menjadi wadah talenta lokal yang tersebar di seluruh tanah air. Untuk mendukung produksi konten video di platformnya, Layaria kini sudah memiliki studio di Jakarta dan Surabaya. Dalam waktu dekat, startup yang menargetkan ingin menjadi multi channel network paling berpengaruh se-Asia Tenggara ini juga berencana membangun dua studio lagi.

8. idLOL.TV

IDLOL.TV

Startup yang satu ini baru beroperasi sejak April 2015 lalu dan awalnya hanya dikerjakan sebagai proyek sampingan. Namun karena tingginya bounce rate situs ini, maka tim menggarapnya dengan serius. idLOL.TV mengelompokkan video di situs mereka dalam beberapa kategori seperti Lucu, Jail, Keren, Inspirasi, Movie & TV, serta Game. Sayangnya, sebagian konten yang ada memang tidak berasal dari Indonesia. Selain itu, pengguna juga tidak hanya dapat menyaksikan video di dalamnya, tapi dapat juga berinteraksi dengan berbagi ke media sosial dan memberi komentar di video yang disukai. Hingga data terakhir yang didapatkan, idLOL.TV baru memiliki 30 pengguna terdaftar dan Founder Willy Fitra Hendria mengklaim mendapat 500 pengunjung ke situsnya dalam sehari. Jumlah ini memang terbilang masih sangat sedikit, hal ini menurut Willy dikarenakan timnya masih terus melakukan maintenance dan penambahan fitur di dalamnya.

9. KlikKlip

klikklip

Startup KlikKlip didirikan oleh penyiar salah satu radio besar di Jakarta, Kemal Mochtar sejak 2013. Tujuannya adalah untuk memberikan wadah bagi musisi berbakat di Indonesia dalam memamerkan kemampuan yang dimilikinya – mengingat media televisi yang ada kini didominasi oleh konten musik yang hanya mengandalkan rating yang berpotensi membawa keuntungan ketimbang kemampuan musisinya.

Ada empat kategori video musik di KlikKlip, yakni Klipkustik menampilkan lagu dari musisi yang dibawakan secara akustik, Interview dengan musisi, Music Events untuk jadwal musik ke depan, dan Behind the Scene yang menyajikan video sebelum musisi beraksi. Lalu terdapat juga informasi album, single terbaru, dan kabar dari para musisi. Pengguna juga dapat membeli lagu dari para musisi tanah air. Namun sayangnya, fitur ini nampaknya masih belum dapat digunakan.

10. Me Tube

MeTube merupakan situs berbagi video baru milik MNC Group. Dari namanya, sudah bisa diindikasi bahwa situs ini dibuat untuk bersaing dengan YouTube, situs serupa milik Google. Begitu juga dengan antarmuka situsnya. Banyak elemen yang diambil dari YouTube. Seperti tata letak video, jumlah penonton, aksen warna, posisi kolom komentar, dan lainnya. Tidak ada yang salah, tetapi akan lebih baik apabila perusahaan sebesar MNC Group bisa merekrut tim programmer yang lebih andal untuk mengembangkan MeTube. Dari segi konten, saat ini sekilas sebagian besar video yang tersedia merupakan konten dari MNC. Pada menu Live TV, misalnya, kamu bisa menonton semua saluran TV lokal milik MNC seperti RCTI, Global TV, dan lainnya. Selain Live TV, MeTube memiliki beberapa opsi menu lain, yaitu Channel, Explore, dan Categories.

Terlepas dari semua nama yang telah disebutkan sebelumnya, masih terdapat banyak celah untuk memberi hiburan konten dalam bentuk video, seperti belum tersedianya konten video online khusus anak. Dan tentunya, peran YouTube sebagai raksasa di ranah konten video masih sulit digoyahkan.

About Author