May 7, 2024

Pada tanggal 27 Juli 2017 ini, Amazon secara resmi meluncurkan layanan Prime Now di Singapura. Langkah ini menyusul kehadiran aplikasi mobile mereka di negeri jiran tersebut pada tanggal 26 Juli 2017 kemarin. Hal ini menjadikan Singapura sebagai negara pertama di Asia Tenggara yang bisa menikmati layanan raksasa e-commerce asal Amerika Serikat tersebut.

Prime Now sendiri merupakan layanan yang memungkinkan kamu untuk memesan berbagai barang kebutuhan sehari-hari, buku, hingga sayuran, yang akan dikirimkan dalam waktu kurang dari dua jam. Mereka tidak mengenakan biaya antar sepeser pun apabila total barang yang kamu beli lebih dari US$29,5 (sekitar Rp393 ribu). Kamu pun bisa membayar biaya tambahan US$7 (Rp93 ribu), bila kamu ingin barang yang kamu pesan datang dalam waktu kurang dari satu jam.

Di Indonesia, layanan ini serupa dengan yang dihadirkan oleh HappyFresh dan Honestbee.

Amazon 2

Sejauh ini Amazon belum mau menjelaskan kapan mereka akan menghadirkan layanan marketplace, yang memungkinkan pihak ketiga untuk menjual barang di platform mereka. Mereka pun masih tutup mulut soal ekspansi mereka ke negara lain di Asia Tenggara.

Untuk menjalankan layanan Prime Now, Amazon telah mempunyai gudang penyimpanan seluas 9.290 meter persegi, hampir menyamai luas dua lapangan sepakbola.

Amazon menyatakan bahwa mereka akan mengandalkan teknologi kecerdasan buatan (AI) dan machine learning dalam menjalankan gudang serta mengantar barang ke konsumen. Saat ini, mereka telah menerapkan teknologi pengaturan jadwal pengantaran dan random stow system (pengaturan lokasi barang di gudang sesuai frekuensi pembelian), yang telah mereka kembangkan selama ini.

Sayangnya, kamu belum bisa melihat teknologi robotik di gudang milik Amazon itu. Mereka memastikan kalau gudang tersebut masih akan dioperasikan dengan tenaga manusia.

Amazon 3

Dalam menjalankan operasionalnya, Amazon pun telah menjalin kemitraan dengan pemerintah lokal. Kiren Kumar, Asisten Managing Director dari Singapore Economic Development Board, menyatakan kalau pihaknya telah bekerja sama dengan perusahaan milik Jeff Bezos tersebut sebelum peluncuran layanan Prime Now ini.

“Untuk mengantarkan barang dalam waktu kurang dari dua jam, banyak inovasi yang dibutuhkan di belakangnya dalam hal infrastruktur,” jelas Kumar. “Kami harus bekerja sama dengan Amazon untuk menjembatani komunikasi dengan pemerintah Singapura, demi memastikan agar mereka mematuhi peraturan transportasi dan pengawasan makanan.”

Kehadiran Amazon di Singapura seperti menjadi awal bagi kehadiran e-commerce raksasa tersebut di tanah air. Mustahil bagi mereka untuk mengabaikan negara dengan jumlah penduduk yang besar seperti Indonesia. Desas-desus tentang kehadiran mereka di tanah air bahkan telah terdengar sejak tahun 2016 yang lalu.

Jika hadir di Indonesia, maka mereka akan berhadapan dengan e-commerce lokal dan asing yang juga telah beroperasi di tanah air. Mulai dari Lazada yang telah diakuisisi Alibaba, Tokopedia yang telah mendapatkan investasi dari SoftBank dan dikabarkan akan mendapat investasi dari Alibaba atau JD, Bukalapak yang dimiliki Emtek, Blibli milik grup Djarum, hingga elevenia dan Blanja.

Sejauh ini, Amazon baru menghadirkan layanan cloud bernama AWS saja di tanah air. Menarik untuk ditunggu bagaimana mereka mengembangkan bisnis mereka di Singapura, dan bagaimana pula strategi mereka untuk memasuki pasar Indonesia di kemudian hari.

Sumber: Tech in Asia

About Author