Setelah Facebook menghadirkan Workplace untuk mempermudah komunikasi di lingkungan kerja, tak mau ketinggalan, kini giliran Microsoft akan menyuguhkan Teams. Namun, jika diperhatikan, Teams tampak mirip dengan Slack, mulai dari tampilan sidebar hingga fungsi fitur-fiturnya, seperti dikutip dari The Verge.
CEO Microsoft Satya Nadella mengatakan bahwa Microsoft Teams akan memadukan beberapa kategori dalam aplikasi seperti obrolan, catatan, meeting, dan sebagainya guna mempermudah karyawan dalam bekerja.
Teams juga terintegrasi dengan Office 365 dan Skype. Jadi, pengguna bisa melakukan koordinasi pekerjaan dari jarak jauh serta mengirim file dan mengobrol. Selain itu layanan cloud juga akan menjadi bagian dalam Teams.
Saat ini, Microsoft Teams masih dalam tahapan pratinjau bagi para pengguna di 181 negara, dan tersedia dalam delapan belas bahasa. Rencananya, Microsoft Teams bakal tersedia di semua layanan Office 365 Business and Enterprise di awal tahun 2017.
Apa kata Slack tentang Teams?
Kehadiran Teams tak pelak menambah deretan aplikasi sejenis Slack. Meski mengantongi lebih dari empat juta pengguna aktif harian, Slack rupanya tampak khawatir dengan kehadiran Teams. Dalam blognya, Slack memberikan “nasihat” kepada Teams untuk dapat bersaing dengan baik.
Dalam “wejangannya” tersebut, Slack menyarankan Teams agar tidak cuma fokus menggarap fitur, namun juga membuat berbagai peningkatan untuk mendukung komunikasi. Slack juga menyarankan agar Teams berkolaborasi dengan platform pihak ketiga, serta memiliki pendekatan berbeda dalam menggaet pengguna untuk mendorong produktivitas kerja.
Nasihat itu bukan tanpa alasan mengingat Office 365 besutan Microsoft memiliki 85 juta pengguna aktif dan mendominasi kerja sama dengan banyak perusahaan besar.
Sementara itu, Slack hanya digunakan oleh 28 perusahaan yang masuk dalam Fortune 100 serta beberapa perusahaan seperti IBM, eBay, EA, Pinterest, TIME, and LinkedIn. Selain itu, Slack hanya membidik kalangan startup serta bisnis lain yang tidak memiliki kaitan dengan Windows ataupun Office.
Sumber : Tech in Asia