May 3, 2024

Sebagai salah satu negara dengan jumlah umat muslim terbesar di dunia, Indonesia tentunya juga memiliki banyak lini bisnis yang mementingkan syariat Islam. Namun sayangnya jaringan bisnis tersebut nampak belum banyak diketahui karena sulitnya melacak lokasi. Untuk mencoba memecahkan masalah ini, aplikasi Ummar hadir.

Berdasarkan data dari AppAnnie, aplikasi ini tersedia untuk platform Android dan telah beroperasi sejak 12 Oktober 2015. Hingga artikel ini ditulis, aplikasi Ummar yang merupakan singkatan dari Ummah Market telah mendapat sekitar 1.000 unduhan.

Fitur lokasi jadi andalan

1

Menurut penggagas aplikasi ini, Putra Fajar, ia mengatakan bahwa ada beberapa faktor dari lahirnya ide ini. Pertama, maraknya pelaku bisnis yang sudah mulai mencoba menerapkan nilai-nilai Islam dalam bisnisnya, meski revolusi bisnis seperti itu tidaklah mudah. Di samping itu, Putra juga prihatin dengan fakta bahwa peraup untung dari aktivitas belanja Muslim dunia, masih didominasi negara-negara di Eropa.

Ditambah lagi, belakangan ini sektor aplikasi mobile di tanah air sedang menggeliat hebat, tetapi yang mengusung konsep seperti Ummar belum ada.
Meski memangku label “market” pada aplikasinya, Ummar bukan layanan berbasis e-commerce. Fitur utama dari aplikasi ini adalah locator layaknya Foursquare yang menggunakan ekstensi peta di dalamnya.

Untuk mengakses aplikasi ini, pengguna diharuskan login terlebih dahulu dengan alamat e-mail yang didaftarkan. Kemudian pengguna akan langsung diarahkan ke laman utama Home. Panel kategori terletak di sebelah kiri dengan pilihan News, Hot Offers, Nearby, dan Add New Business.

Di laman News, pengguna dapat mengakses berbagai berita yang terkait dengan bisnis berbasis syariah di dalam negeri dan juga seminar seputar hal-hal syariah yang akan berlangsung dalam waktu dekat. Lalu ada fitur Hot Offers, memberikan informasi promosi yang berlangsung dari para pelaku bisnis yang terdaftar.

2

Sementara di laman Nearby, menggunakan integrasi fitur peta untuk menandai lokasi gerai bisnis berbasis syariah di lokasi terdekat. Dari aplikasi terlihat sudah terdapat sekitar 100 titik bisnis syariah yang dapat terlacak di daerah Jabodetabek. Jenis layanan dari bisnis tersebut beragam, mulai dari pakaian, properti, kuliner halal, hingga pengobatan.

Pengguna juga dapat menikmati promo yang sedang berlangsung di gerai yang bekerja sama melalui laman Hot Offers. Namun sayangnya karena aplikasi ini belum lama diluncurkan, promo yang ditawarkan masih sangat terbatas.

Sedangkan di laman Add New Business ditujukan bagi pedagang yang ingin memamerkan dagangannya. Uniknya, setelah mengisi kolom kategori bisnis, pengguna akan diarahkan pada serangkaian pertanyaan seputar hukum jual-beli di dalam Islam. Cara ini dinilai juga untuk mendidik pengguna dalam pengetahuan jual-beli yang halal di dalam Islam.

Tim Ummar menyebut bahwa pengunduh aplikasi sebagian adalah pedangang yang berjumlah sekitar 200 orang. Tahun depan, tim Ummar tak cuma menargetkan juga menghadirkan aplikasi di platform iOS, tetapi juga ingin menjaring hingga 1.000 pedagang dan 100.000 pembeli.

Persaingan aplikasi mobile commerce di dalam negeri memang lebih banyak dimanfaatkan untuk e-commerce dan marketplace, seperti BukaLapak dan StyleFeed.

Di ranah aplikasi yang menjaring ekosistem UKM dan bisnis offline lainnya, Ummar akan bersaing dengan LokaMedia yang menghimpun berbagai kategori ritel offline di dalam negeri.

About Author